Inspirasi Tekad yang Kuat dari Dua Kodi Kartika
22:22
Assalamualaikum. Kamis lalu saya datang ke Gala Premier Film Dokumenter yang berjudul Dua Kodi Kartika. Ketika mendapatkan undangannya, jujur saja saya ragu tentang film ini. Bingung sama judulnya. Semua pemainnya tidak saya kenal karena memang diperankan oleh tokoh aslinya. Saya baca ulang email undangannya, kemudian saya cari informasi tentang Dua Kodi Kartika melalui google. Informasi yang ada kebanyakan tentang sebuah buku dengan judul tersebut. Keapatisan saya di awal ini berubah seusai menyaksikan film Dua Kodi Kartika, bersyukur banget saya dapat kesempatan menontonnya. Mau tahu kenapa saya berubah pikiran? Simak terus postingan ini ya.
Ternyata film Dua Kodi Kartika berkisah tentang perjalanan Ibu Ika Kartika. Beliau adalah pemilik KéKé. Brand tersebut tak terlalu asing di ingatan saya. Kemudian saya mencari informasi tentang brand KéKé dan melihat-lihat produknya. Saya jadi tahu film tersebut bertema bisnis fashion,
Tak lama kemudian saya mendapatkan whatsapp dari Mas Aris. Beliau yang menjadi mengundang bloggers untuk hadir pada gala premier kemarin. Karena dihubungi secara personal via WA, saya merasa ini acara serius. Ngundangnya benar-benar niat. Saya jadi makin yakin untuk mengiyakan undangan tersebut. Alasan lainnya saya ingin datang tentu karena niche blog ini yang memang tentang fashion dan saya merasa akan ada banyak hal yang bisa saya pelajari dari film tersebut.
Tak lama kemudian saya mendapatkan whatsapp dari Mas Aris. Beliau yang menjadi mengundang bloggers untuk hadir pada gala premier kemarin. Karena dihubungi secara personal via WA, saya merasa ini acara serius. Ngundangnya benar-benar niat. Saya jadi makin yakin untuk mengiyakan undangan tersebut. Alasan lainnya saya ingin datang tentu karena niche blog ini yang memang tentang fashion dan saya merasa akan ada banyak hal yang bisa saya pelajari dari film tersebut.
Bukan Film tentang Branding
Acara Gala Premier Film Dua Kodi Kartika digelar di Epicentrum XXI, Selepas semua penonton memasuki Theater 1, serombongan orang naik ke panggung kemudian diperkenalkan satu per satu. Saat itu saya sangat tidak antusias dan malah sibuk membaca ratusan notifikasi whatsapp di smartphone. Ternyata salah satu dari orang yang di panggung adalah Ibu Kartika. Keberadaan beliau membuat saya fokus melihat ke depan sambil mendengarkan lebih seksama. Saya heran kenapa semua orang yang berbicara di depan sangat mengagumi Bu Kartika. Segitu hebatnya kah beliau?
Ada satu kalimat dari Ali Eunoia (sutradara Film Dua Kodi Kartika, finalis Eagle Awards) yang menyatakan mungkin kami (para penonton) mengira ini film tentang branding, padahal bukan. Saat itu saya belum terlalu percaya. Lhawong bahas bisnis suatu produk kan?
Kemudian Pak Rendy Saputra (CEO KéKé Busana) berbicara di depan, memberikan kata-kata penyemangat layaknya puisi. Saya hanya ingat sekilas kalimat yang beliau sampaikan tentang pesan mengenai pentingnya tekad kuat. Meski salut dengan apa yang beliau sampaikan, saya masih saja sibuk main hp.
Ibu Ika Sang Bunda
Ketika film dimulai, saya beralih fokus pada layar di depan dan meletakkan semua barang-barang saya. Adegan pertama Bu Kartika muncul seperti sedang diwawancara. Kalau tidak salah pertanyaannya tentang mengapa beliau yakin dengan KéKé. Kemudian alur cerita berubah seperti sebuah vlog. Kehidupan sehari-hari Bu Kartika dan orang terdekat dalam mengelola KéKé disorot satu per satu. Bagian yang paling menyentuh adalah pernyataan pegawai KéKé yang bersyukur bisa bekerja dengan Ibu Kartika sehingga dapat menyekolahkan anak-anaknya.
Lokasi produksi KéKé berada di daerah Bojong. Tau sendiri kan kondisi ekonomi di sana bagaimana? Sepertinya KéKé menjadi sumber energi baru bagi ibu-ibu di Bojong untuk bisa produktif mendukung kelangsungan rumah tangganya, terutama pendidikan anak-anaknya.
Pegawai dan relasi bisnis Ibu Kartika memanggilnya Bunda. Semuanya juga menyatakan bahwa Bunda ini sudah ibarat ibunya semua orang. Mau membimbing dan membantu orang di sekitarnya. Bunda bahkan selalu ikut lembur dan tidur bersama pegawainya di atas karung-karung kain jika tiba masanya pesanan membludak. Bahkan ada pegawainya yang bilang tidak tahu bosnya yang mana selama dua minggu pertama bekerja di KéKé. Semua dekat dan akrab seperti keluarga.
Pegawai dan relasi bisnis Ibu Kartika memanggilnya Bunda. Semuanya juga menyatakan bahwa Bunda ini sudah ibarat ibunya semua orang. Mau membimbing dan membantu orang di sekitarnya. Bunda bahkan selalu ikut lembur dan tidur bersama pegawainya di atas karung-karung kain jika tiba masanya pesanan membludak. Bahkan ada pegawainya yang bilang tidak tahu bosnya yang mana selama dua minggu pertama bekerja di KéKé. Semua dekat dan akrab seperti keluarga.
Ibu Ika yang Kekeuh
Dua Kodi Kartika merupakan judul film ini. Asal muasalnya dari judul buku yang ditulis oleh Pak Rendy. Kata Pak Rendy judul buku tersebut banyak dikritik karena tidak menarik dan tidak menjelaskan isi bukunya. Jujur saja saya juga sempat bingung dengan judul film yang baru pertama kali saya dengar ini. Saya juga berpikir judul tersebut "tidak menjual." Tapi ternyata judul tersebut tetap dipilih oleh Pak Rendy supaya orang-orang mengingat bahwasannya KéKé berasal dari dua kodi pakaian saja. Dari hal yang kecil.
Benar adanya bahwa KéKé memang dimulai dari bisnis kecil. Bu Kartika dan suaminya dulu belanja di Pasar Tanah Abang dari sore hari hingga dini hari baru tiba di Bojong. Mereka hanya punya satu motor butut. Dengan motor itulah Bu Kartika dan suaminya mengangkut beberapa karung baju dari Tanah Abang. Mereka berdua membawa kain jarik untuk diikatkan antara Bu Kartika dan suaminya supaya ketika Bu Kartika sangat mengantuk tidak tertidur dan jatuh. Mereka pernah kehilangan dua karung dalam perjalanan dini hari ke rumah. Kebayang nggak sih sedihnya bisnis kecil yang diusahakan sampai selelah itu malah ada yang hilang.
Segala sesuatu itu mungkin asalkan kita mau bertekad. Dari beberapa adegan di rumah Bu Kartika saya menyimpulkan bahwa kini keluarganya telah beberapa kali jalan-jalan ke berbagai negara dan benua. Rumahnya telah pindah di kawasan prestisius di Bogor. Bagian marketing dan produksi sudah berada di dua lokasi terpisah. Anak-anak Ibu Kartika kuliah di luar negeri. Tentu hal ini dilakukan ketika KéKé sudah besar dan menghasilkan. Awalnya dari dua kodi pakaian saja, pemirsa.
Adegan menyentuh lainnya dari film ini adalah ketika orang tua Bu Ika diwawancara. Si Nenek terlihat bangga dengan anak perempuannya. Sedangkan si Kakek tidak menyangka jika anak perempuannya akan memilih jalan hidup seperti yang dijalaninya sekarang. Tidak menyangka anaknya pantang menyerah ketika menghadapi banyak kesulitan di awal usahanya.
Mimpi Kuliah di Luar Negeri
Ternyata KéKé berasal dari kekeuh, Bahasa Sunda yang artinya tekad yang kuat. Bu Kartika bertekad untuk bisa mempunyai usaha sendiri supaya bisa menyekolahkan anak-anaknya di sekolah terbaik. Ekspektasi tertinggi beliau adalah bisa menyekolahkan anak-anaknya ke luar negeri. Beliau dulunya ingin sekali kuliah ke luar negeri, tapi sayangnya tak diizinkan oleh ayahnya (si Kakek). Meski Bu Kartika punya tekad yang sangat kuat untuk kuliah di luar negeri, beliau memilih patuh pada Ayahnya yang berikeras supaya ia tidak pergi jauh.
Kini Bu Kartika sudah menguliahkan dua anaknya di Australia. Mereka bersekolah sesuai minat masing-masing. Saya geli sendiri ketika adegan anak-anaknya mengobrol di taman sambil piknik menikmati makan siang, Mereka menganggap Ibu mereka ambisius. Namun mereka bersyukur punya Ibu yang mau menguliahkan mereka jauh-jauh ke luar negeri sesuai dengan bidang yang mereka minati. Saling mengerti antara anak dan orang tua bukanlah hal yang mudah. Tapi mereka menunjukkannya bahwa rasa saling mengerti itu sangatlah indah. Biasanya anak benci pada orang tua yang ambisius, tapi anak-anak Bu Kartika menerima itu karena merasa orang tuanya juga mengerti kebutuhan dan minat mereka.
Transformasi dan Orang Terdekat yang Merasa Tersisihkan
KéKé berawal dari industri rumahan . Kemudian berkat mata jeli dan tekad kuat Bu Kartika, KéKé berkembang pesat hingga memproduksi ratusan ribu pakaian. Bu Kartika mulai memikirkan untuk memperbaharui cara kerja KéKé dan kemudian merekrut Pak Rendy untuk membuat sistem yang baru.
Dengan pendelegasian wewenang pada Pak Rendy, Bu Kartika dan suami pindah ke Bogor. Mereka berdua jarang sekali ke Bojong. Pengawasan pekerjaan dilakukan melalui CCTV yang dipasang di rumah produksi Bojong yang dipantau dari rumah Bu Kartika di Bogor. Beliau masih mengontrol sampai hal detail seperti pemotongan kain.
Meski Pak Rendy segera menemukan bahwa ia dengan mudah bisa menyatu dengan KéKé dan membuat sistem baru, para pegawai lama ada yang merasa ditinggalkan "Sang Bunda." Mereka bertanya-tanya apakah juragan mereka itu kini tak mau lagi bersama-sama dengan mereka bekerja hingga lembur dan tidur di atas kain-kain lagi.
Salah satu karyawan senior ditanya mengenai siapa orang paling berjasa pada awal perkembangan KéKé. Tersebutlah nama Ibu Rus. Kemudian beliau diwawancara, saya ikut shock ketika beliau bilang saat ini beliau sudah tidak penting lagi bagi Bu Kartika, terutama karena komunikasi dan pertemuan mereka sama sekali tak pernah ada selepas Bu Rus undur diri dari KéKé. Ternyata beliau merasa tersingkir tuh dengan kehadiran sistem yang dibangun Pak Rendy.
Mau tau kelanjutan ceritanya? Bagaimana Bu Kartika menyikapi hal mengejutkan yang justru keluar dari mantan orang terdekatnya yang ikut membangun KéKé? Lihat sendiri filmnya atau baca buku Dua Kodi Kartika aja ya. Bukunya ternyata nggak ngebosenin. Cara berceritanya asik. Bikin ikut semangat.
Kesimpulan
Tekad memang menjadi hal utama yang menjadikan seseorang berusaha keras meraih apa yang diinginkannya. Namun tak semua orang punya tekad sekuat Bu Kartika. Ada juga orang yang beruntung sehingga didorong untuk menjadi lebih hebat seperti Pak Rendy ketika bertemu dan kemudian menjadi mitra dengan Bu Kartika.
Keluarga adalah supporter utama kita dalam segala aspek kehidupan. Dalam meraih apa yang kita impikan baik itu karir maupun pendidikan. Besarnya KéKé selain didukung oleh pegawai-pegawai loyal juga tentu saja karena dukungan orang paling dekat Bu Ika, yakni suaminya. Kadang kaum pria bisa saja merasa tersaingi ketika istrinya tampil hebat. Namun demikian suami Bu Ika selalu menjadi pendukung utama bahkan ketika bisnis KéKé masih sangat kecil dan harus bersusah-susah.
Dalam mewujudkan impian, kita tak bisa berjalan sendiri. Supporting system yang kuat juga sangat penting. Keluarga inti Bu Kartika selalu mendukung beliau. Begitupun orang tuanya yang pastinya selalu mendoakan yang terbaik untuk anaknya. Pegawai yang loyal tentu tak datang begitu saja, cara kita memperlakukan mereka itulah yang menjadikan mereka menjadi partner yang bisa diandalkan, Bu Kartika sepertinya membuat setiap pegawainya menjadi hebat dan menguasai skill yang diperlukan sesuai keahlian masing-masing sehingga mereka bisa berkontribusi maksimal untuk KéKé.
Di tengah kesuksesan tentu ada saja ujiannya. Salah satunya kehilangan orang terdekat. Entah karena berbeda visi atau hanya masalah komunikasi.
Untuk yang penasaran, bisa nonton trailer filmnya nih:
Di tengah kesuksesan tentu ada saja ujiannya. Salah satunya kehilangan orang terdekat. Entah karena berbeda visi atau hanya masalah komunikasi.
Untuk yang penasaran, bisa nonton trailer filmnya nih:
Baru sekali ini saya menonton film dokumenter tentang kisah seseorang. Meski tadinya saya ragu akan tertarik, ternyata saya ketularan semangat dari Dua Kodi Kartika. Jadi bagi kalian yang sedang memulai suatu usaha atau suatu hal yang baru, cobalah menontonnya. Siapa tau jadi punya sumber semangat baru.
Banyak adegan menarik yang diambil di Bojong nan elok dan tentu saja Melbourne, tempat anak-anak Bu Kartika sedang kuliah. Nggak bakal bosen deh. By the way, beneran nggak ada ngomongin KéKé atau menonjolkan produknya lho di filmya.
Cuma abis nonton filmnya saya nyobain bajunya KéKé. Ternyata nyaman dan bahannya adhem. Anak jaman sekarang taunya produk-produk yang brandinnya hijabers aja nih, Ternyata brand yang mengusung tema keluarga seperti KéKé oke juga Sist. Foto OOTD pakai KéKé-nya menyusul ya.
Film Dua Kodi Kartika tidak tayang di jaringan bioskop. Hanya ditayangkan saat gala premier Kamis lalu. Makanya saya bersyukur banget nih berkesempatan nonton. Tapi bagi yang penasaran bisa baca-baca bukunya kok. Sudah banyak dijual di pasaran. :)
Squad nonton Dua Kodi Kartika (Saya-Mba Aie-Ifa-Anggi) |
20 komentar
Sayang banget ga tayang secara umum yaaa.. Nanti ketemu ceritain akhir filmnya yaaaa. :))
ReplyDeleteSiyaaap. Iya nih ternyata setelah aku cari ga tayang di XXI. Mau pinjam bukunya jg boleh Mba :D
DeleteCoba dong poto OOTD pake baju Keke, pengen liaaat..
ReplyDeleteBelum dicuci kakaa, nntik upload ig deh klo sudah dipake. Hehe :D
DeleteYaampun sisteriuz lengkap banget ulasannya. Seneng bacanya. ada kesimpulannya juga :DD
ReplyDeleteNah pertanyaan selanjutnya jadi kapan sisteriuz berkeluarga? Aseeek :PPP
Makasi ya, syukurlah kalau senang bacanya. Ditunggu aja undangannya sistbay :p
DeleteOh, nggak tayang secara umum ya, Mbak? Waduh, sayang banget, ya. Padahal aku jadi penasaran setelah baca ini. Jadi kepengin tahu sejarah KeKe hingga jadi seperti sekarang ini.
ReplyDeleteIya Mba, aku kira bakalan ada di XXI juga. Ternyata enggak. Mungkin bisa baca bukunya dulu Mba buat obat penasarannya :D
DeleteCeritanya penuh perjuangan ternyata 😀 keren ya bu Kartika, sociopreneur yg sukses. Aku pikir awalnya brand ini udah besar dr awal krn brandingnya bagus, dan ga banyak berubah smp skrg alias konsisten hihi thanks sharingnya mba nia😘
ReplyDeleteSama2 Retnoo. Iya ga nyangka kan awalnya dari dua kodi doang :D
DeleteYa ampun ternyata ada sejarah mendalam ya kenapa judulnya dua kodi kartika.. Makasih Nia infonya :)
ReplyDeleteIya dalem ya Hana. Sama2 :D
Deletehyaaa, kagak tayang di XXI.
ReplyDeleteKira- kira tayang kagak ya di stasiun televisi?, penasaran banget
Mungkin Mba kalau banyak yang antusias. Biasanya kalau film Indonesia dua bulan setelah tayang bisa nongol di tipi ;)
DeleteYahhh sayang ya g tayang di bioskop :( padahal byk yg penasaran sepertinya
ReplyDeleteIya Mba karna banyak yang mereview inspiring jadi banyak yang pengen nonton juga nih :)
DeletePada akhirnya, perjuangan memang selalu membuahkan hasil yah Nia :)
ReplyDeleteSeperti kata dedek2 JKT48 ya Mba, kerja keras takkan mengkhianati :D
DeleteTouching bgt sih emak ceritanya. Untuk sukses harus mau berjuang!
ReplyDeleteFightiing!! Iya touching tp yg bisa nangis cuma mamtir yak :p
DeleteTerima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar.
Love, Nia :)