Tips Menginap di Dorm Hostel Bagi Pemula
22:03
Assalamualaikum. Finally, this blog back to its root, talking about travelling. Tulisan ini merupakan hasil pengalaman pribadi saya yang masih sangat minim jika dibandingkan traveller lainnya yang lebih sering bepergian dan udah banyak ngerasain puluhan atau bahkan ratusan dorm hostel. Makanya judulnya buat pemula. ^^
Sebelum ke topik utama, saya mau cerita dikit kenapa saya milih menginap di hostel. Alasan utamanya tentu karena faktor keterjangkauan harga, selain itu juga sensasinya lebih luar biasa karena sharing room dengan banyak orang asing. Namun jika di suatu kota/negara harga dorm hostel dan hotel hanya beda dikit dan saya tidak bepergian sendirian maka saya akan memilih untuk menginap di hotel saja, sharing dengan partner travelling saya. Misalnya ketika saya di Singapura dan Pattaya Thailand.
Preferensi memilih hostel atau hotel ini kembali pada kepentingan masing-masing traveller mengenai apa yang ingin didapatkan. Pertimbangan utama biasanya pada lokasi yang strategis (dekat dengan pusat kota, tempat wisata, mall, atau sarana transportasi massa), lalu keterjangkauan harga, kenyamanan dan privasi. Monggo kalau ini silakan dipilah sesuai kemauan dan kemampuan amsing-masing :)
Preferensi memilih hostel atau hotel ini kembali pada kepentingan masing-masing traveller mengenai apa yang ingin didapatkan. Pertimbangan utama biasanya pada lokasi yang strategis (dekat dengan pusat kota, tempat wisata, mall, atau sarana transportasi massa), lalu keterjangkauan harga, kenyamanan dan privasi. Monggo kalau ini silakan dipilah sesuai kemauan dan kemampuan amsing-masing :)
Pengalaman pertama saya menginap di dorm adalah di Singapura, di mix dorm lho... hahaha. Tidur tetep pakai jilbab. Nggak nyenyak tidurnya karena ada aja yang kresek-kresek entah ngapain, tiap jam ada yang baru pulang dan mungkin mau pergi entah dari mana dan mau ke mana, jadi ada suara melulu. Waktu itu saya hanya menghabiskan satu malam saja di sana, lumayan bikin saya nggak mau lagi di mix dorm kalau nggak kepepet, soalnya jadi ngantuk di hari berikutnya.
Lalu terakhir saya menginap di dorm khusus cewek di salah satu hostel di Bangkok, dekat dengan BTS Silom. Menghabiskan 3 hari solo travelling dengan menginap di sana. Tidurnya nyenyak-nyenyak aja meski banyak yang keluar malam, nggak berisik. Saya dan salah satu teman dari Amerika selalu menjadi dua orang yang ada di dorm setiap pukul 10 malam, padahal dorm itu berisi 12 bed. Teman yang lain pasti pergi party, karena saya nggak minum alkohol (haram dong) dan teman saya tadi juga entah kenapa nggak suka minum alkohol dan party-partyan, maka selalu hanya kami yang tersisa, lumayan lah saya jadi punya teman ngobrol singkat sebelum bobok tiap malam.
Lalu terakhir saya menginap di dorm khusus cewek di salah satu hostel di Bangkok, dekat dengan BTS Silom. Menghabiskan 3 hari solo travelling dengan menginap di sana. Tidurnya nyenyak-nyenyak aja meski banyak yang keluar malam, nggak berisik. Saya dan salah satu teman dari Amerika selalu menjadi dua orang yang ada di dorm setiap pukul 10 malam, padahal dorm itu berisi 12 bed. Teman yang lain pasti pergi party, karena saya nggak minum alkohol (haram dong) dan teman saya tadi juga entah kenapa nggak suka minum alkohol dan party-partyan, maka selalu hanya kami yang tersisa, lumayan lah saya jadi punya teman ngobrol singkat sebelum bobok tiap malam.
Awalnya tentu saya kikuk gimana sih bergaul sama orang asing, saya benar-benar belum pernah mencari tahu sebelumnya tentang hal itu, ngah ngoh banget, khawatir salah nanya yang nggak sopan bagi mereka. Nah, saya nggak mau ada orang nekat lain yang seperti saya, tiba-tiba udah di dorm berisi 12 orang dan menjadi satu-satunya yang dari Asia tanpa mencari tahu tata cara mingle diantara orang-orang beda benua. Nggak usah grogi jika mengalami hal yang serupa, begini tips menurut saya:
1. Bawa gembok kecil sendiri
Gembok ini maksudnya untuk mengunci ransel/backpack/koper kita dan juga untuk mengunci pintu lemari. Backpack kan biasanya banyak risletingnya ya, sebaiknya barang yang penting dijadiin satu aja biar cuma perlu satu gembok untuk backpacknya. Jadi minimal perlu dua gembok kecil. Satu untuk lemari dan satu lagi untuk backpack. Kalau memang malas beli dua, satu juga cukup sih untuk lemari aja.
Gembok yang lucu warna warni berpassword dapat kita temukan di toko-toko souvenir bandara, toko alat outdoor dan bahkan situs belanja online. Harganya sekitar 35 ribuan sampai ratusan ribu. Jika mau irit dan malas ribet cari gemboknya maka bisa beli gembok murah di toko terdekat, yang biasa warna emas itu lho, beli aja ukuran terkecilnya. Kalau nggak bawa gembok bakalan rempong, misalnya ada barang ilang jadi curiga sama roommate, bikin situasi nggak enak karena nanti bakal ketemu terus tiap harinya. Padahal kalau traveller dari Eropa biasanya udah nginep berbulan-bulan di situ. Maka sebaiknya kita tidak menjadi pendatang baru yang bikin rusuh karena teledor nggak bawa gembok :p
2. Mingle aja
Kebiasaan orang Indonesia biasanya sungkan ya mau nimbrung obrolan bule, takut salah ngomong atau malu buat ngomong. Saran saya sih kalau ketemu sama siapa aja yang di dorm kita, sebagai pendatang baru ya langsung kenalin diri, ngobrol basa basi tentang asal negara dan tujuan travelling bisa jadi pembuka pembicaraan.
Kalau mereka tiba-tiba udah pada asik ngobrol aja kita musti gimana? Kebiasaan nggak nimbrung obrolan orang lain harus dihilangkan saat di dorm, nimbrung aja sebisanya yang kita bisa ngomongnya dan yang nyambung sama obrolannya. Mereka ngerti kok kita bukan native speaker Bahasa Inggris. Nggak perlu minder kenapa mereka udah akrab, wajar aja soalnya mereka udah saling kenal dari kemarin-kemarin sebelum kita datang. Tapi nggak usah sok akrab juga, pokoknya sewajarnya dan seperlunya.
Kalau mereka tiba-tiba udah pada asik ngobrol aja kita musti gimana? Kebiasaan nggak nimbrung obrolan orang lain harus dihilangkan saat di dorm, nimbrung aja sebisanya yang kita bisa ngomongnya dan yang nyambung sama obrolannya. Mereka ngerti kok kita bukan native speaker Bahasa Inggris. Nggak perlu minder kenapa mereka udah akrab, wajar aja soalnya mereka udah saling kenal dari kemarin-kemarin sebelum kita datang. Tapi nggak usah sok akrab juga, pokoknya sewajarnya dan seperlunya.
3. Hindari pertanyaan yang menyangkut privasi
Kayaknya cuma di Indonesia aja yang kalau ketemu temen bakal nyeletuk gendutan atau kurusan, cakepan atau jelekan, hehehe. Ngobrolinnya hal yang umum-umum aja. Tata krama dan sopan santun perlu diterapkan dalam hal ini. Enaknya sih nanyain tentang tempat-tempat yang mau kita kunjungi. Bisa jadi kita dapat tips dari mereka-mereka yang udah duluan ke sana.
4. Perhatikan tata tertib
Jangan jadi public enemy dengan menjadi orang yang mengganggu hanya karena nggak baca tata tertib. Misalnya handuk kita taro di tempat yang bukan semestinya jadi bau lembabnya itu menggangu orang lain, matikan lampu setelah memakai kamar mandi (kalau nyala bakal dikira sedang ada orang di dalamnya, bikin orang nunggu) dan saat hendak tidur (kalau tidur semua lampu harus dimatikan), dsb. Pokoknya jeli-jeli aja matanya baca tempelan kertas di tembok maupun di dekat bed kita.
5. Tersenyumlah ketika berpapasan dengan orang lain
Tujuan orang travelling kan pasti pengen bersenang-senang, jadi kamu bakalan ketemu orang-orang yang menyenangkan di hostel. Jangan lupa senyum dan sekadar menyapa ketika berpapasan dengan orang lain meski mereka nggak satu dorm dengan kita. Senyuman bisa dilanjutkan dengan obrolan basa basi tentang cuaca jika kita turun tangga berbarengan atau keluar hostel bareng. Termasuk silaturahim lho ini, barangkali kunci kita ketinggalan di bed dan kita nggak bisa masuk lagi karena terlanjur keluar hostel maka keramahan tadi sangat membantu dalam wujud tawaran pinjaman kunci untuk masuk kembali ke hostel, jadi nggak perlu repot menghubungi pengelola hotel :pEnaknya nginep di dorm yang isinya orang asing semua tuh nggak rebutan kamar mandi, mereka entah kapan mandinya. Dalam tiga hari itu saya jarang ketemu orang lain di kamar mandi tiap kali mandi pagi dan malam, haha. Untuk urusan sholat juga aman karena kebetulan waktu itu saya di Thailand jadi sholat subuh teman-teman dorm belum bangun, sholat dzuhur, ashar, magrib di mall atau tempat umum karena sedang dalam perjalanan, sedangkan ketika sholat isya' rekan-rekan dorm saya udah pergi ke club semua.
Tips ini berlaku bagi yang solo travelling ya, kalau yang ramean biasanya kan booking satu dorm untuk grup mereka sendiri, katanya supaya nggak perlu menyesuaikan diri dengan orang asing dan supaya lebih bebas. Saya sendiri belum pernah booking dorm rame-rame dengan teman karena saya lebih suka bepergian dengan sedikit orang saja atau bahkan sendiri. Tapi nginep di dorm bareng orang asing ini worth to try banget deh. Seru, dapat banyak teman baru dan kita terpaksa menyesuaikan diri dengan berbagai budaya dan perbedaan kebiasaan. Terpaksa ngomong English juga tiap hari. Tiba-tiba aja lancar ngomong English, tapi setelah balik Indonesia entah kenapa kembali belepotan dan salah dalam pengucapan kata tertentu, haha ini terjadi pada saya.
Pengalaman di dorm yang isinya banyak orang ini bisa bikin kita nggak gagap ketika nanti ketemu orang asing yang menjadi kolega kerja kita, canggungnya udah nggak terlalu parah lagi, terutama dalam membuka obrolan dan keberanian ngomong English. Saya pernah nggak disangka-sangka diminta ikut rombongan yang ada pejabat dari institusi perpajakan Jerman, maka saya asal aja ngomel nggak jelas cerita-cerita atau nerjemahin yang dijelasin sama guide dari pabrik teh ketika kami berkunjung ke PTPN VI yang merupakan kebun dan pabrik teh, supaya si Bapak ikut terhubung dengan apa yang sedang kami bicarakan dan nggak ngerasa terasingkan.
Sekian tips singkat dan sharing pengalaman dari saya, semoga bermanfaat. Kalau ada yang punya tips lain boleh disampaikan di komentar ya, I'll really apreciate it. Salam :)
Sumber foto:
https://ryanbennett555.files.wordpress.com/2013/03/426-dorm.jpg
http://images.cache.inkuiri.com/i/large/img855.imageshack.us%2Fimg855%2F6929%2F37uy.jpg
Sumber foto:
https://ryanbennett555.files.wordpress.com/2013/03/426-dorm.jpg
http://images.cache.inkuiri.com/i/large/img855.imageshack.us%2Fimg855%2F6929%2F37uy.jpg
22 komentar
Niaaaa keren amat solo traveling nginep dorm sendirian..
ReplyDeleteAku nginep mixed dorm waktu di Singapur tahun 2011, itu tiap bed ada kelambunya. Lumayan menjaga privasi, tapi ya tetep pake jilbab juga sih :P
Dan benerrr, jam mandinya orang Indonesia beda banget ya sama bule, hahahahaa
Waktu itu lagi pengen ala-ala eat, pray love Mbaa xD
DeleteDan udah lumayan kenal bangkok makanya berani, hehehe
Enak tho mandi ga antri :p
Berhubung saya jg suka solo backpacking, sering jg nginep di hostel, dan memang nginep di dorm itu punya kesan menyenangkn, coz bisa nambah ilmu karena sering sharing cerita perjalanan..
ReplyDeleteklo masalah bhs, saya jg sering gtu, giliran wktu di luar lancar bgt ngomong English, eh ketika kmbali jd kaku lg..
Iya Mba di dorm itu emang seru ya, ngomong Englishnya juga jadi lancaran :)
DeleteMba mau nnyak ne, kalo nginap di hostel gt bawa koper yg ukuran sedang bs titip ga? Ato ada loker yg muatan gede mreka kasi?
ReplyDeleteKalau pilih dorm yg jumlah kamarnya banyak dlm 1 room, biasanya lemarinya ga terlalu gede dan ga cukup buat koper gede. Kalaupun terpaksa bawa koper jangan lupa bawa gembok ya. Tapi saran saya sih kalau bawaannya koper gede jangan nginep di dorm yg kamarnya banyak. Atau coba bisa dikomunikasikan via email dulu ke hostel yg kamu tuju. Good luck ;)
Deletemalam mbak, saya rencana ke bangkok next week nih. dan masih bingung nginap di hostel apa hotel. mau ambil hostel karena keterbatasan biaya..butuh petunjuk juga karena takut dan khawatir ini-itunya kalau ambil hostel. apa boleh saya minta kontak mbak? terima kasih :)
ReplyDeleteMalam. Makasih ya sudah mampir. Mengenai hostel itu kayaknya lebih baik menggunakan preferensi pribadi. Banyak2 googling aja. Klo mau kontak saya ada di ABOUT ya. Email aja. Makasih :)
DeleteKeren cerita tinggal di hostelnya. Terimakasih sharing ceritanya
ReplyDeleteMakasih. Sama2 :)
DeleteMba, kalau mau nginap sendiri 3 hari du hostel lebih baik pakai koper apa ransel?
ReplyDeleteKalau kopernya ukuran yg bisa ditenteng di cabin, gpp bawa koper. Tp jangan lupa gembok ekstra utk lemarinya. Klo kopernya gede mending bawa backpack aja. Gembok tetep jangan lupa :)
DeleteHi, mw bertanya kalau nginap di hostel koper itu narok nya bagaimana ya ? Kan pasti ditinggal pas kita mw jalan2 gt.
ReplyDeleteHai, ada loker untuk per orang di dalam dorm. Klo koper ukuran cabin masih muat sih. Tapi klo di dorm isi banyak dan koper gede mending jangan di kamar dorm, kalau mau tetep di dorm jangan lupa digembok kopernya.
DeleteMbak, nanya kalo 1 dorm gtu walau shared bathroom kamar mandinya diluar kamar apa didalem ? Biasa ada pantry buat masak2 gtu ga ?
ReplyDeletePernah pake private room ga di hostelnya ? Kalo pernah bs diceritain gmna kondisinya ? Tks
Tentang pantry tiap hostel beda2, ada yang nyediain ada yg nggak. Kalau kamar dorm biasanya kamar mandinya di luar. Saya pernah nginap di private room hostel. Mirip kamar hotel tp biasanya design interiornya lebih unik. Mirip airbnb gitu. Baik2 aja sih private roomnya Tinggal banding2in mana yg paling lengkap fasilitasnya dengan harga yang paling menarik kali ya. :)
DeleteHy, Mba...
ReplyDeletetanya nih, 4 bunk beds itu total pengunjungnya ada 8 orang ya??? kira2 selama nginap dsna, penuh semua g ya tempat tidur dalam satu kamarnya??/thanks b4
Biasanya penuh atau kosong 1 atau 2, :)
Deletekaa, pernah nginep di dorm mix sama cowok? kira" aman gak yak😂😂😂
ReplyDeletePernah di Singapura. Aman sih, cuma agak berisik kresek2 orang ganti baju dll. Kan banyak yg clubbing pulang dini hari, hehe.
DeleteMalam kak, mau nanya, kalau rame2 ber4 pesan 1 dorm hostel dr app traveloka yg 1 dorm misal 6 bed, harga yg tertera itu biasanya harga per orang atau harga perdorm nya? Trs bs kakak pesan hostel biasanya dmn? Pesan lgsg atau traveloka? Kalo traveloka cara tau hostel yg punya private room gmn ya? (?) Maaf byk nanyaaa, Kurang ngrti sm hostel nihh😂 :)
ReplyDeleteMaaf ya baru balas, baru pulang jalan-jalan soalnya, hehe.
DeleteKalau belum di click, kalau nggak salah itu harga per bed atau per person. Nanti kalau diklik lagi keluar totalannya. Tapi coba dibandingin dulu, saya belum pernah pesan dorm di traveloka soalnya. Biasanya pesan hotel kalau di traveloka. Kalau buat hostel gitu saya biasanya pesan di booking.com.
Untuk pesan hostel private room di traveloka maupun yang lainnya, pilih yang kapasitas dua orang aja. Kalau nggak ada pilihan itu di hostel yang sedang dilihat, mungkin di sana sudah diambil orang untuk tipe kamar itu, atau memeang tidak ada tipe kamar itu. Kalau berempat sebenernya enak sih, banyak hostel yang nyediain dorm 4 kamar.
Selamat mencoba :)
Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar.
Love, Nia :)