Pilgrimage by Didi Budiardjo
12:28
Sabtu lalu saya menyempatkan diri berkunjung ke Museum Tekstil demi melihat Pameran Fashion Karya Didi Budiardjo yang bertemakan Pilgrimage. Ini merupakan kali pertama Didi Budiardjo mengadakan pameran setelah berkarya selama 25 tahun. Dunia mode dan seni memang erat, Didi Budiardjo telah berkiprah pada keduanya. Beliau menyebut bahwa karyanya adalah putri-putrinya. Karya pertama lahir pada 1989 dan karya yang paling bungsu baru lahir Oktober 2014 yang lalu.
Saya sendiri bukan pengamat fashion atau seseorang yang bergelut di dunia fashion, namun saya sangat suka melihat karya-karya indah designer Indonesia terutama yang berbau couture. Informasi mengenai event ini pertama kali saya dapat dari fashion blogger Indonesia yang sudah sangat terkenal yakni Anastasia Siantar , lalu saya semakin ingin ke sana setelah Mbak Jade Ayu teman saya di Indonesian Hijab Blogger memposting kunjungannya saat melihat pameran ini di instagram dan blognya.
Pameran disajikan dalam urutan beberapa nomor, sesuai perjalanan yang telah dilalui Didi Budiardjo. Kita secara tak sadar akan tersihir. Seolah diundang untuk memasuki dunia Didi Budiardjo yang sangat mempesona, membawa suasana hati dan pikiran kita secara tak sadar mengikuti tahap demi tahap perjalanan yang telah dilaluinya, sesuai sajian yang ada di depan mata.
Memasuki teras bangunan bergaya Belanda di Museum Tekstil, kita akan disambut oleh penyelenggara event dengan ramah dan diminta untuk mengisi buku tamu. Lalu masuk ke area entrance kita akan bertemu dengan beberapa panitia berpakaian dengan outer warna putih bak seorang dokter. Selanjutnya, selamat menikmati sajian untuk mata dan dunia ide Anda...
The East
Voyage
Nocturnal
Gula Kelapa
Memamerkan ketertarikan Didi Budiardjo pada budaya nusantara, terutama pada kebaya dan batik. Kebaya putih panjang terpajang di sini. Sederhana dan sangat elegan sebagaimana budaya jawa semestinya. Pusat perhatian pada ruang ini tertuju pada kebaya nyonya berenda putih dengan selendang merah yang menunjukkan nasionalisme, layaknya Sang Merah Putih. Tentu keduanya dilengkapi dengan bawahan kain batik khas nusantara.
Paradisaea
Backstage
Menggambarkan kondisi di belakang panggung di mana designer harus mempersiapkan segala hal untuk fashion show secara matang. Bagian terakhir dari pameran ini. Didominasi dengan gaun dan sepatu berwarna merah, warna yang selalu ada dalam tiap koleksi Didi karena dipercaya sebagai pembawa keberuntungan.
And let me to put my own photo, hahhaa. Bagi yang belum melihat pameran ini silakan datang ke Museum Tekstil setiap hari pukul 10:00-15:00 hanya sampai 1 Februari 2015. Jarang-jarang lho ada pameran fashion di musem, barangkali baru sekali ini kan ya? Apalagi FREE entry ;)
8 komentar
Nia..bagus banget yaa pamerannya.. ^^
ReplyDeleteIya Mbaa.. Aku terpesona wah wah mulu ngeliatnya pas di sana :D
DeleteWuaaah sampe 1 Feb ya??? Aduuuh gatel banget pengen kesana >_< Bagus banget, Nia!!!
ReplyDeleteIya Mba Tia bagus bingiiiits, hayoo weekend ini terakhir lho :p
Deletewuaa bagus2 ya koleksi bajunya,yang hitam apalagi..heum..
ReplyDeletesalam kenal mbak ^^
Salam kenal juga Mba, makasih sudah mampir dan berkenan follow blog aku. Iya yang nocturnal elegan tapi cukup wearable ya :D
Deleteaku paling suka lihat manekin2 seperti ini dan entah kenapa kok jadi fotogenik banget yaa.. tapi kalau ada mukanya.. hiiiii.. langsung berubah jd menakutkan..
ReplyDeleteHaha iya ya Mba, kan emang ga boleh kan ya kalo nggak salah dalam hadits atau apa gitu yang menyerupai manusia banget. Lebih enak dilihat yang body doang atau yang mukanya polos gini yaa :p
DeleteTerima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar.
Love, Nia :)