Sunrise di Pananjakan
06:53
Kemarin 9 September 2014 saya dan beberapa teman melihat sunrise Gunung Bromo yang katanya termasuk yang paling cantik di Bumi. Pukul 00:30 kami dijemput di Kota Malang lalu menuju Pananjakan di Kabupaten Pasuruan. Jalan yang dilalui berkelok dan beberapa berlubang. Sembari terkantuk saya mencoba mengamati jalan namun lama-lama agak pusing dan akhirnya saya menyerah dan mencoba tidur dengan posisi tertunduk. Jeep sempat istirahat dua kali. Setelah istirahat, pasti udara di tempat yg kami lalui makin dingin.
Tiba di Pananjakan cuaca sangat dingin. Yang saya cari pertama kali adalah toilet. Namun saat itu air toilet habis. Duh rasanya beneran nggak karuan menahan hasrat bak di tempat yang super dingin seperti itu. Teman- teman sudah menikmati energen dan kopi. Saya nggak bisa. Pingin ke toilet dulu. Mondar-mandir di dekat toilet menahan dingin sekitar 15 menit akhirnya layaknya putusan MK yang sangat penting, Bapak penjaga toilet menyatakan toilet dibuka. Aaah sungguh lega. Akhirnya saya bisa menikmati segelas energen dingin dan pisang goreng, pisangnya raja yang panjang dan manisnya pas nggak pake keterlaluan, disantap saat masih hangat. Saya sudah lupa dengan udara dingin.
Desember 2008 saya pernah ke Bromo dan mendaki dari Ponorogo sejak pukul 03:00, hendak melihat sunrise, namun kala itu musim hujan sehingga kami tidak bertemu sunrise.
Kali ini di Pananjakan pada pukul 03:30 kami naik ke lokasi melihat sunrise yang ternyata cukup dekat. Bayangan saya akan ada tangga-tangga tinggi yang akan saya daki, ternyata tidak securam dan setinggi itu. Kaget karena udah nyampe aja tapi bersyukur, soalnya udah ngos-ngosan dengan kelembapan udara dan suhu dingin. Oiya kami tidak patut dicontoh karena dalam rombongan tak ada yang membawa senter. Beruntung saat itu bulan purnama dan banyak turis lain yang bersenter.
Di Puncak Pananjakan ini rupanya ujian baru dimulai. Dingin kembali menyergap diiringi kantuk yang mulai muncul. Saya mencoba berjalan kesana kemari. Lalu capek dan duduk. Ternyata duduk dingin sekali. Berdiri nggak enak karena ngantuk. Makin lama jalan-jalan makin susah karena makin ramai. Banyak rombongan turis asing dari Eropa, Jepang dan Korea.
Pukul 04:20 kami sholat subuh di sana di tempat yang agak sepi, lalu mencari spot untuk melihat sunrise. Segala rasa dingin dan kantuk yang demikian mengganggu sirna sudah oleh rasa takjub kami saat semburat cahaya pertanda mentari akan segera muncul mulai nampak di langit timur.
Sedikit foto-foto perubahan saat sunrise
Puas menikmati indahnya pemandangan di sana, kami pun turun untuk menuju lokasi tour selanjutnya. Ini merupakan kali pertama trip saya menggunakan jasa tour.
Mulai akhir Agustus lalu saya lebih sering menggunakan mobile post karena memang mobile terus dan kurang worthed membawa laptop.
Every journey have its own worthed sacrifice.
Salam :)
0 komentar
Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar.
Love, Nia :)