Bahkan Ulat pun Bisa Menjadi Kupu-Kupu
11:18
Don't judge a book by its cover.
Saya adalah orang yang selalu berusaha menilai orang lain bukan dari penampilan. Karena saya sendiri adalah orang yang moody dalam berpenampilan sehingga nggak mau dijudge saya amburadul dong, hahaha. Jarang saya rapi, kadang saya tampil feminim atau fashionable, tapi sering banget semaunya aja misalnya ke kantor pake bergo doang.
Saya tau semaunya dalam berpenampilan tidak baik untuk dipertahankan di umur saya yangbaru saja (sudah) mencapai usia seperempat abad. Tapi itu sudah menjadi kebiasaan yang sangat mengakar dalam diri saya sehingga masih sangat sulit untuk saya perbaiki. Mungkin kalau saya sering ngumpul dengan teman2 Hijaberscomm Padang kebiasaan buruk saya tersebut bisa lebih mudah teratasi. Namun ketika di Bukittinggi saya kembali semaunya, hanya beberapa bulan ketika baru pindah saja saya bisa rapi secara konsisten. T^T
Membuka ingatan dari film Thailand yang lumayan terkenal "Crazy Little Thing Called Love", di sana Nam yang kulitnya gelap, pakai behel dan kaca mata dapat bertransformasi menjadi seorang gadis yang cling dan cantik. Bahkan dia minum jus wortel setiap hari sampai tidak perlu memakai kaca mata lagi. If only i have that spirit. Hahaha, seandainya aja ada orang yang saya taksir kemudian bikin saya semangat untuk berbenah.Ga yakin juga sih energi sebesar itu akan timbul dari diri saya, but i hope someday. Hahahaha.
Tapi saya mikir sih cowok seganteng Mario Maurer gitu kalau di dunia nyata jarang kali ya kalau beneran suka sama cewek seperti Nam di awal film bakalan memutuskan untuk menjadikan Nam partner (pasanganya), pasti sama seperti di film, bakal banyak ejekan kali ya dari teman dan orang sekitarnya. Yah seperti Ugly Betty juga, kan inti ceritanya mirip2 tuh, cuma packagingnya aja yang beda. Ending fimnya P'Shone sama Nam waktu Nam udah cantik kan? Atau emang filnya dibikin buat orang2 biasa biar semangat untuk bertransformasi menjadi lebih memperhatikan penampilan? Seperti banyak teman kita yang sudah berubah ketika mulai masuk kuliah atau sudah kerja, yang tadinya gemuk udah langsing, yang kucel udah cling dll.Saya kok belum usaha buat gitu ya? Awwwkwkwkwk :p
Tidak ada hal yang instan, saya mengerti. Bahkan menanamkan suatu hal untuk menjadi kebiasaan saya saja agak susah untuk konsisten. Tapi ya itu tadi nggak ada yang instan, jadi saya mau pelan-pelan lagi memulai kebiasaan yang baik untuk hal yang sedang saya bahas ini.
Meskipun saya mulai terusik dengan hal ini, saya rasa saya akan tetap tidak menilai orang dari penampilannya saja. Karena saya juga tidak ingin dinilai begitu. Semangat memperbaiki diri dari luar ditunjang dengan perbaikan karakter semoga menjadi solusi atas pembahasan ini. Biasanya kalau udah saya tulis gini relatif saya ingat dan laksanakan. Kalau disimpan sendiri seringkali lupa karena banyak pikiran dan menguap entah kemana. Pusing mikirin negara nih :p
Kalau udah usaha namun hasilnya belum keliatan sabar aja dulu, toh ulat bulu yang menakutkan pun ditakdirkan bertransformasi menjadi kupu-kupu yang cantik dan membuat mata yang melihatnya tak mau berpaling.Semua ada waktunya.Dan ketika kamu jadi ulet bulu tentu yang naksir mungkin sesama ulat bulu, nanti kalau udah jadi kupu2 baru ada kupu2 yang tertarik juga kali ya, dan tentu saja ulat bulu mungkin masih naksir juga, hak kamu mau meutuskan sama ulat bulu apa kupu2 yang penting pilih yang baik dan sayang sama kamu. Hahaha random banget sih analoginya. Ngomong2 soal ulat bulu, kemarin saya ngegambar ulat bulu lho waktu tes warteg untuk USM DIV, dan saya ketrimaa, makasih ulat buluuu :p
Go find how you want to be seen from another eye.
But if u judged by people? Oh c'mon mereka yang rugi yang belum mengenal bagaimana kita yang sebenarnya.Tapi jangan jadiin ini alasan yang menjadikan kita tetep amburadul ya -__-
Remember to don't let anyone make u fell unhappy or down.
Live Laugh Life
Salam, dari saya dan posternya Mario Maurer ^^
Saya adalah orang yang selalu berusaha menilai orang lain bukan dari penampilan. Karena saya sendiri adalah orang yang moody dalam berpenampilan sehingga nggak mau dijudge saya amburadul dong, hahaha. Jarang saya rapi, kadang saya tampil feminim atau fashionable, tapi sering banget semaunya aja misalnya ke kantor pake bergo doang.
Saya tau semaunya dalam berpenampilan tidak baik untuk dipertahankan di umur saya yang
Membuka ingatan dari film Thailand yang lumayan terkenal "Crazy Little Thing Called Love", di sana Nam yang kulitnya gelap, pakai behel dan kaca mata dapat bertransformasi menjadi seorang gadis yang cling dan cantik. Bahkan dia minum jus wortel setiap hari sampai tidak perlu memakai kaca mata lagi. If only i have that spirit. Hahaha, seandainya aja ada orang yang saya taksir kemudian bikin saya semangat untuk berbenah.Ga yakin juga sih energi sebesar itu akan timbul dari diri saya, but i hope someday. Hahahaha.
Tapi saya mikir sih cowok seganteng Mario Maurer gitu kalau di dunia nyata jarang kali ya kalau beneran suka sama cewek seperti Nam di awal film bakalan memutuskan untuk menjadikan Nam partner (pasanganya), pasti sama seperti di film, bakal banyak ejekan kali ya dari teman dan orang sekitarnya. Yah seperti Ugly Betty juga, kan inti ceritanya mirip2 tuh, cuma packagingnya aja yang beda. Ending fimnya P'Shone sama Nam waktu Nam udah cantik kan? Atau emang filnya dibikin buat orang2 biasa biar semangat untuk bertransformasi menjadi lebih memperhatikan penampilan? Seperti banyak teman kita yang sudah berubah ketika mulai masuk kuliah atau sudah kerja, yang tadinya gemuk udah langsing, yang kucel udah cling dll.Saya kok belum usaha buat gitu ya? Awwwkwkwkwk :p
Tidak ada hal yang instan, saya mengerti. Bahkan menanamkan suatu hal untuk menjadi kebiasaan saya saja agak susah untuk konsisten. Tapi ya itu tadi nggak ada yang instan, jadi saya mau pelan-pelan lagi memulai kebiasaan yang baik untuk hal yang sedang saya bahas ini.
Meskipun saya mulai terusik dengan hal ini, saya rasa saya akan tetap tidak menilai orang dari penampilannya saja. Karena saya juga tidak ingin dinilai begitu. Semangat memperbaiki diri dari luar ditunjang dengan perbaikan karakter semoga menjadi solusi atas pembahasan ini. Biasanya kalau udah saya tulis gini relatif saya ingat dan laksanakan. Kalau disimpan sendiri seringkali lupa karena banyak pikiran dan menguap entah kemana. Pusing mikirin negara nih :p
Kalau udah usaha namun hasilnya belum keliatan sabar aja dulu, toh ulat bulu yang menakutkan pun ditakdirkan bertransformasi menjadi kupu-kupu yang cantik dan membuat mata yang melihatnya tak mau berpaling.Semua ada waktunya.Dan ketika kamu jadi ulet bulu tentu yang naksir mungkin sesama ulat bulu, nanti kalau udah jadi kupu2 baru ada kupu2 yang tertarik juga kali ya, dan tentu saja ulat bulu mungkin masih naksir juga, hak kamu mau meutuskan sama ulat bulu apa kupu2 yang penting pilih yang baik dan sayang sama kamu. Hahaha random banget sih analoginya. Ngomong2 soal ulat bulu, kemarin saya ngegambar ulat bulu lho waktu tes warteg untuk USM DIV, dan saya ketrimaa, makasih ulat buluuu :p
Go find how you want to be seen from another eye.
But if u judged by people? Oh c'mon mereka yang rugi yang belum mengenal bagaimana kita yang sebenarnya.Tapi jangan jadiin ini alasan yang menjadikan kita tetep amburadul ya -__-
Remember to don't let anyone make u fell unhappy or down.
Live Laugh Life
Salam, dari saya dan posternya Mario Maurer ^^
0 komentar
Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar.
Love, Nia :)