Catatan Idul Fitri 2013
13:09
Idul Fitri kali ini saya sudah ditugaskan di Bukittinggi, artinya Ramadhan pertama di Bukittinggi. Sebelumnya selama 2,5 tahun saya di Padang. Rasanya lebih tenteram di Bukittinggi, cuma belum menguasai lokasi kuliner lokal yang enak dan khas serta cocok buat saya untuk sekadar duduk bengong-bengong sendiri sambil makan (ini me time terbaik buat saya). Kemarin siang saya lumayan menikmati makan bubur ayam di lapangan kantin sendiri sembari memikirkan banyak hal dan mengatasinya sembari melihat adek2 paskibraka latihan menyambut upacara 17 agustus tahun ini. Siang yang syahdu sekaligus random, haha (ketauan post ini ngendon lama di draft nggak dilanjutin, hahaha, hari ini baru ada musenya lagi).
Kembali ke topik, kepulangan dalam rangka libur idul fitri kali ini dapat bonus cuti bersama tiga hari di bulan ramadhan, alhamdulillah. Rute pulang saya dari Bukittinggi naik travel ke Pekanbaru. Ada rute baru Tigerair mandala Pekanbaru-Jogja direct flight yang sangat membantu saya dari segi biaya yang lebih irit dan waktu tempuh penerbangan yang tanpa transit. Karena pernah terkena longsor dalam perjalanan ke Pekanbaru dari Padang dulu, saya antisipasi dengan membeli tiket ke Jogja hari Minggu, padahal Sabtu pagi sekitar pukul 3:30 saya sudah sampai pekanbaru. Alhasil saya movie marathon Smurf 2, The Wolverine dan The Conjuring di hari Sabtu sekaligus silaturahmi dengan teman saya yang berbaik hati mau nemenin saya dan mengundur kepulangannya di hari yang sama dengan saya.
Singkat cerita saya yang nggak planning apa-apa tiba-tiba saja jadi banyak agenda. Sampai rumah hari minggu tentu saja wajib bagi saya untuk berbuka di rumah. Ternyata di hari Senin ada dua agenda berbenturan, buka bersama dengan kawan karib saya dan buka bersama alumni SMA Negeri 1 Purworejo lulusan 2006, padahal teman-teman saya tadi juga lulusan tahun tersebut tapi entah kenapa nggak ikutan acara, oh iya ada satu agenda lagi, buka bersama Keluarga Mahasiswa Purworejo (KMaP) yaitu perkumpulan para mahasiswa dan alumnus STAN yang berasal dai Purworejo maupun yang SMA/ SMK nya di Purworejo.
Karena saya yang mengarrange buka bersama dengan kawan-kawan karib, makanya saya memilih buka bersama dengan mereka. Kami sepakat bukber di RM Bebek Pak dargo yang baru dan luas di jalan jogja, namun ternyata sudah fully booked, jadilah kami ke RM Dargo di dekat terminal lama. Selalu puas dengan bebeknya! Alhamdulillah...
Ketika di RM Dargo di Jalan Jogja saya bertemu dengan kakak kelas SMA yang juga kuliah di STAN dan penempatan di Manado, orang Bukittinggi ketemu orang Manado, jauh banget yaa dari ujung ke ujung ketemunya di Purworejo, hahaha...
Selepas buka bersama dengan teman-teman, saya dengan salah satu sahabat saya Leni ke Smansa untuk mengikuti kumpul dan foto bersama karena tadi nggak ikutan buka bersama, dibahas banyak agenda antara lain forum untuk alumni angkatan 2006 dan membuat grup whatsapp kelas yang sudah saya laksanakan.
Jadi ingat saya dulu rajin ngajak teman2 ex kelas IPA2 2006 untuk makan bareng, buka bareng atau silaturahmi setelah idul fitri namun sejak tahun kemarin entah kenapa saya nggak ngurusin, insyaallah tahun depan. Kemarin sebenarnya sudah janjian dengan teman2 sekelas saya namun ternyata saya tidak bisa datang karena terjebak macet dari Jogja.
Sedih ya nggak bisa silaturahmi, padahal saya yang mengkordinir, hahaa, terima kasih teman-teman sudah memaafkan saya.
Setelah sibuk kesana kemari karena teman saya mau bisnis bakso dan saya ikutan meeting2nya, tau2 aja sudah menjelang idul fitri, saya adalah anak pemalas di rumah, jarang bantu orang tua bersih-bersih setelah kuliah, apalagi karena sudah ada mbak, tapi kemarin saya udah bantu-bantu lagi lho seperti waktu masih muda dulu. Nggak berkontribusi di rumah itu bikin nggak enak hati bukan karena sungkan, tapi lebih ke miris pada diri sendiri yang tak berkontribusi pada orang tua yang diwujudkan pada tindakan kecil. Saya tinggal sendiri jauh dari orang tua, makanya tadinya agak mengesampingkan kontribusi kecil itu karena kehadiran saya sudah sangat istimewa bagi ortu, tapi percayalah kita akan lebih senang dari dalam diri sana ketika kita melakukan hal-hal kecil yang meringankan orang-orang yang kita sayangi.
Sedihnya idul fitri kali ini adik saya tidak pulang ke rumah karena dia berada di daerah yang muslimnya minoritas jadi libur hari raya Islamnya juga minim, semoga idul adha nanti kami bisa berkumpul lagi dengan lengkap.Yah walaupun kalau kami bareng palingan ada acara adu mulut dikit, tapi seiring bertambahnya umur udah nggak lagi lho, kalaupun masih iya prefer in english biar ortu nggak marah karena kami pasti diomelin berantem mulu, hahahaa
Sepupu yang pulang juga tidak lengkap tapi kami tetap foto bareng seusai berkumpul dan saling memaafkan di rumah nenek. Kami semua tinggal di jalan yang sama kecuali yang di tengah doang yang dari Jakarta. Saya paling tua kalau dari keluarga papi. Nah kalau dari keluarga Ibu, jarang sepupu cewek, kebanyakan cowok, kami biasa ngobrol sampai malem ngomongin bisnis atau cerita horor, sering juga sih nyritain pengalaman pribadi dan saling support, tak terasa kita semua udah di usia 20an semua. Bahkan sepupu yang tadinya balita sekarang sudah SMP, ok iam growing older, hahahaaaa
Yang paling luar biasa dari Idul Fitri kali ini adalah pertanyaan kapan saya nikah ternyata tidak seberat yang saya bayangkan, tinggal dijawab belum rezeki, belum ketemu jodoh dan sejenisnya yang objektif dan membuat penanya merasa simpatik dan nggak nanya lagi, heuheuheu...Sayanya juga nggak sedih mungkin ya jadi yang nanya juga nyantai.
Waktu silaturahmi ke adik nenek saya di desa Kalimeneng yang juga di Kecamatan Kemiri, Purworejo, saya bertemu dengan banyak orang-orang sepuh yang ternyata pernah puluhan tahun merantau di Provinsi Jambi, pokoknya mereka memberikan dukungan yang menyenangkan dan membuat saya berbesar hati. Saya jadi ingat bahwasannya saya nggak boleh membatasi pergaulan, meski kadang ketemu orang-orang aneh yang berujung harus saya hindari, namun tak jarang secara tak sengaja kita tiba2 sedang membicarakan hal yang menyenangkan dengan orang-orang asing yang luar biasa kekayaan pengalamannya.
Yuuk pererat silaturahmi :)
Kembali ke topik, kepulangan dalam rangka libur idul fitri kali ini dapat bonus cuti bersama tiga hari di bulan ramadhan, alhamdulillah. Rute pulang saya dari Bukittinggi naik travel ke Pekanbaru. Ada rute baru Tigerair mandala Pekanbaru-Jogja direct flight yang sangat membantu saya dari segi biaya yang lebih irit dan waktu tempuh penerbangan yang tanpa transit. Karena pernah terkena longsor dalam perjalanan ke Pekanbaru dari Padang dulu, saya antisipasi dengan membeli tiket ke Jogja hari Minggu, padahal Sabtu pagi sekitar pukul 3:30 saya sudah sampai pekanbaru. Alhasil saya movie marathon Smurf 2, The Wolverine dan The Conjuring di hari Sabtu sekaligus silaturahmi dengan teman saya yang berbaik hati mau nemenin saya dan mengundur kepulangannya di hari yang sama dengan saya.
Singkat cerita saya yang nggak planning apa-apa tiba-tiba saja jadi banyak agenda. Sampai rumah hari minggu tentu saja wajib bagi saya untuk berbuka di rumah. Ternyata di hari Senin ada dua agenda berbenturan, buka bersama dengan kawan karib saya dan buka bersama alumni SMA Negeri 1 Purworejo lulusan 2006, padahal teman-teman saya tadi juga lulusan tahun tersebut tapi entah kenapa nggak ikutan acara, oh iya ada satu agenda lagi, buka bersama Keluarga Mahasiswa Purworejo (KMaP) yaitu perkumpulan para mahasiswa dan alumnus STAN yang berasal dai Purworejo maupun yang SMA/ SMK nya di Purworejo.
Karena saya yang mengarrange buka bersama dengan kawan-kawan karib, makanya saya memilih buka bersama dengan mereka. Kami sepakat bukber di RM Bebek Pak dargo yang baru dan luas di jalan jogja, namun ternyata sudah fully booked, jadilah kami ke RM Dargo di dekat terminal lama. Selalu puas dengan bebeknya! Alhamdulillah...
Ketika di RM Dargo di Jalan Jogja saya bertemu dengan kakak kelas SMA yang juga kuliah di STAN dan penempatan di Manado, orang Bukittinggi ketemu orang Manado, jauh banget yaa dari ujung ke ujung ketemunya di Purworejo, hahaha...
Selepas buka bersama dengan teman-teman, saya dengan salah satu sahabat saya Leni ke Smansa untuk mengikuti kumpul dan foto bersama karena tadi nggak ikutan buka bersama, dibahas banyak agenda antara lain forum untuk alumni angkatan 2006 dan membuat grup whatsapp kelas yang sudah saya laksanakan.
Jadi ingat saya dulu rajin ngajak teman2 ex kelas IPA2 2006 untuk makan bareng, buka bareng atau silaturahmi setelah idul fitri namun sejak tahun kemarin entah kenapa saya nggak ngurusin, insyaallah tahun depan. Kemarin sebenarnya sudah janjian dengan teman2 sekelas saya namun ternyata saya tidak bisa datang karena terjebak macet dari Jogja.
Sedih ya nggak bisa silaturahmi, padahal saya yang mengkordinir, hahaa, terima kasih teman-teman sudah memaafkan saya.
Setelah sibuk kesana kemari karena teman saya mau bisnis bakso dan saya ikutan meeting2nya, tau2 aja sudah menjelang idul fitri, saya adalah anak pemalas di rumah, jarang bantu orang tua bersih-bersih setelah kuliah, apalagi karena sudah ada mbak, tapi kemarin saya udah bantu-bantu lagi lho seperti waktu masih muda dulu. Nggak berkontribusi di rumah itu bikin nggak enak hati bukan karena sungkan, tapi lebih ke miris pada diri sendiri yang tak berkontribusi pada orang tua yang diwujudkan pada tindakan kecil. Saya tinggal sendiri jauh dari orang tua, makanya tadinya agak mengesampingkan kontribusi kecil itu karena kehadiran saya sudah sangat istimewa bagi ortu, tapi percayalah kita akan lebih senang dari dalam diri sana ketika kita melakukan hal-hal kecil yang meringankan orang-orang yang kita sayangi.
Sedihnya idul fitri kali ini adik saya tidak pulang ke rumah karena dia berada di daerah yang muslimnya minoritas jadi libur hari raya Islamnya juga minim, semoga idul adha nanti kami bisa berkumpul lagi dengan lengkap.Yah walaupun kalau kami bareng palingan ada acara adu mulut dikit, tapi seiring bertambahnya umur udah nggak lagi lho, kalaupun masih iya prefer in english biar ortu nggak marah karena kami pasti diomelin berantem mulu, hahahaa
Sepupu yang pulang juga tidak lengkap tapi kami tetap foto bareng seusai berkumpul dan saling memaafkan di rumah nenek. Kami semua tinggal di jalan yang sama kecuali yang di tengah doang yang dari Jakarta. Saya paling tua kalau dari keluarga papi. Nah kalau dari keluarga Ibu, jarang sepupu cewek, kebanyakan cowok, kami biasa ngobrol sampai malem ngomongin bisnis atau cerita horor, sering juga sih nyritain pengalaman pribadi dan saling support, tak terasa kita semua udah di usia 20an semua. Bahkan sepupu yang tadinya balita sekarang sudah SMP, ok iam growing older, hahahaaaa
Yang paling luar biasa dari Idul Fitri kali ini adalah pertanyaan kapan saya nikah ternyata tidak seberat yang saya bayangkan, tinggal dijawab belum rezeki, belum ketemu jodoh dan sejenisnya yang objektif dan membuat penanya merasa simpatik dan nggak nanya lagi, heuheuheu...Sayanya juga nggak sedih mungkin ya jadi yang nanya juga nyantai.
Waktu silaturahmi ke adik nenek saya di desa Kalimeneng yang juga di Kecamatan Kemiri, Purworejo, saya bertemu dengan banyak orang-orang sepuh yang ternyata pernah puluhan tahun merantau di Provinsi Jambi, pokoknya mereka memberikan dukungan yang menyenangkan dan membuat saya berbesar hati. Saya jadi ingat bahwasannya saya nggak boleh membatasi pergaulan, meski kadang ketemu orang-orang aneh yang berujung harus saya hindari, namun tak jarang secara tak sengaja kita tiba2 sedang membicarakan hal yang menyenangkan dengan orang-orang asing yang luar biasa kekayaan pengalamannya.
Yuuk pererat silaturahmi :)
0 komentar
Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar.
Love, Nia :)