Our Levitation In Barelang, Batam
17:44
Sebelum ke levitation, saya cerita dulu yah di Batam kemarin ngapain aja sebelum ke Barelang ;)
Weekend yang lalu, bukan yang kemarin, tepatnya yang kemarin lusa, saya di Batam selama seminggu lebih, lima hari urusan dinas, selebihnya jalan-jalan, sambil nyebrang ke Batam, sekalian menjelajah Bintan dan Karimun di weekend sebelum dan sesudah dinas yang ceritanya akan saya share di post setelah ini, saat kembali ke Batam setelah perjalanan di Karimun, saya menginap di rumah teman kost saya semasa kuliah di Jakarta, Muti.
Karena teman serumah Muti sedang pulang ke Bandung jadilah motornya dipinjamkan ke saya, hari Sabtu maghrib saya tiba di Batam dengan Indhi yang spesial datang duluan sebelum dinasnya senin depannya demi jalan2 sama sayaah, sungguh saya terharu kakaak Indhi, hihi dan malamnya diajak jalan ke BTC sama Muti, saya pede aja tadinya naik motor di Batam, toh naik motor dimana-mana sama kan, asalkan di Indonesia, apalagi saya sudah terbiasa dengan lalu lintas Padang yang semrawut, hehe...
Ternyata si Muti naik motornya ngebut, gak cuma Muti, semua orang di jalanan Batam ngebut, minimal kecepatan mereka 60 km/jam. Mungkin mereka semua ngebut karena sudah terbiasa, jalanannya mulus, jarang yang berlubang dan kebanyakan jalan satu jalur jadinya lega. Hiks beda banget sama di Padang yang super padat. Tapi mereka semua waspada, kalau mau belok tengok kanan kiri dulu, salut deh, jarang nemu yang beginian saat berkendara di Sumatera, suerrr... Berhubung gelap keder juga saya ngikutin Muti di belakang. Tapi yaa alhamdulillah selamat.
Malam itu semua foodcourt yang direkomendasikan Muti udah tutup karena kami keasikan belanja oleh-oleh, hikshiks... Jadilah saya mencoba Best Fried Chicken atau BTC yang selama 1,5 tahun ini Muti mengira kepanjangan dari Batam Fried Chicken, Muti baru tahu kepanjangan aslinya setelah mengunjungi foodcourt ini bareng saya dan Indhi, wakakaka parah yak. Fried Chicken nya nggak recommended menurut selera saya ya, kan selera tiap orang beda-beda, tapi bolehlah coba ayam penyetnya, lumayan kok sambelnya, Muti pesan ini dan saya ikut nyicip.
Keesokan paginya setelah saya mencicipi mie lendir yang sudah membuat saya penasaran sejak minggu sebelumnya di Bintan, lagi-lagi saya ditantang balap sama Muti, kali ini ke lokasi yang sudah saya impikan di Batam, tahun lalu saat saya ke sana nggak sempat ke Barelang, penasaran donk sama konstruksi bangunannya yang keren itu. Kala itu saya baru tahu kalau Jembatan Barelang ada tujuh, yang dinamai sesuai urutan dari pulau utama Batam. Jembatan yang paling besar dan paling sering difoto namanya Barelang Satu, atau lebih dikenal sebagai Jembatan Barelang saja. Padahal yaa itu masih ada Barelang 2,3,4 s.d. 7 tapi yang paling gede satu jadi ya dia yang paling tenar. Dalam perjalanan ke Barelang saya banyak berpapasan dengan rombongan organisasi kedaerahan dari jawa yang sedang konvoi, ada arek Blitar sama pemuda Solo, asik bener yak kalau saya di Batam barangkali saya bisa ikutan konvoi cah-cah Purworejo gitu, pffft :p
Juga ada bule yang bersepeda padahal medan jalannya naik turun terus-terusan, setroong amat yak mister bule :o
Benar saja, jembatannya kelihatan sangat kokoh. Saya pernah ke Jembatan Ampera dan Jembatan Siak, namun Barelang ini yang paling kelihatan mantap dan kuat konstruksinya, juga paling besar. Ngapain coba kami di jembatan??? karena kami bukan anak gahul Batam, kami keder donk nongkrong di jembatan, kalaupun foto2 doank kan biasa banget, jadi saya ajak dua girly Muti dan Indhi loncat-loncatan nyobain levitation, hihihi
Lumayanlah olahraga dikit, secara kita kan jarang punya waktu buat olahraga. Apa lebih tepatnya jarang mau meluangkan waktu untuk olahraga yaa, hihi
Mau lihat barelang 2? nih view barelang 1 dari barelang 2 :)
Memang sih Barelang ini cuma Jembatan dan kita gak bisa ngapa-ngapain di sana selain foto atau nongkrong geje, meskipun ada warung-warung tenda tepat di sebelah Barelang satu yang bisa juga dijadikan tempat nongrong tapi bagi saya kok sepertinya kurang nyaman nongkrong di situ, hehe,,
Tapi tetep donk kalau belum ke Barelang belum afdol ya ke Batamnya, mampirlah ke sini jika ke Batam yak, sampai Barelang 7 kalau perlu.
Tapiii, jangan buang sampah sembarangan yah ;)
Weekend yang lalu, bukan yang kemarin, tepatnya yang kemarin lusa, saya di Batam selama seminggu lebih, lima hari urusan dinas, selebihnya jalan-jalan, sambil nyebrang ke Batam, sekalian menjelajah Bintan dan Karimun di weekend sebelum dan sesudah dinas yang ceritanya akan saya share di post setelah ini, saat kembali ke Batam setelah perjalanan di Karimun, saya menginap di rumah teman kost saya semasa kuliah di Jakarta, Muti.
Karena teman serumah Muti sedang pulang ke Bandung jadilah motornya dipinjamkan ke saya, hari Sabtu maghrib saya tiba di Batam dengan Indhi yang spesial datang duluan sebelum dinasnya senin depannya demi jalan2 sama sayaah, sungguh saya terharu kakaak Indhi, hihi dan malamnya diajak jalan ke BTC sama Muti, saya pede aja tadinya naik motor di Batam, toh naik motor dimana-mana sama kan, asalkan di Indonesia, apalagi saya sudah terbiasa dengan lalu lintas Padang yang semrawut, hehe...
Ternyata si Muti naik motornya ngebut, gak cuma Muti, semua orang di jalanan Batam ngebut, minimal kecepatan mereka 60 km/jam. Mungkin mereka semua ngebut karena sudah terbiasa, jalanannya mulus, jarang yang berlubang dan kebanyakan jalan satu jalur jadinya lega. Hiks beda banget sama di Padang yang super padat. Tapi mereka semua waspada, kalau mau belok tengok kanan kiri dulu, salut deh, jarang nemu yang beginian saat berkendara di Sumatera, suerrr... Berhubung gelap keder juga saya ngikutin Muti di belakang. Tapi yaa alhamdulillah selamat.
Malam itu semua foodcourt yang direkomendasikan Muti udah tutup karena kami keasikan belanja oleh-oleh, hikshiks... Jadilah saya mencoba Best Fried Chicken atau BTC yang selama 1,5 tahun ini Muti mengira kepanjangan dari Batam Fried Chicken, Muti baru tahu kepanjangan aslinya setelah mengunjungi foodcourt ini bareng saya dan Indhi, wakakaka parah yak. Fried Chicken nya nggak recommended menurut selera saya ya, kan selera tiap orang beda-beda, tapi bolehlah coba ayam penyetnya, lumayan kok sambelnya, Muti pesan ini dan saya ikut nyicip.
Keesokan paginya setelah saya mencicipi mie lendir yang sudah membuat saya penasaran sejak minggu sebelumnya di Bintan, lagi-lagi saya ditantang balap sama Muti, kali ini ke lokasi yang sudah saya impikan di Batam, tahun lalu saat saya ke sana nggak sempat ke Barelang, penasaran donk sama konstruksi bangunannya yang keren itu. Kala itu saya baru tahu kalau Jembatan Barelang ada tujuh, yang dinamai sesuai urutan dari pulau utama Batam. Jembatan yang paling besar dan paling sering difoto namanya Barelang Satu, atau lebih dikenal sebagai Jembatan Barelang saja. Padahal yaa itu masih ada Barelang 2,3,4 s.d. 7 tapi yang paling gede satu jadi ya dia yang paling tenar. Dalam perjalanan ke Barelang saya banyak berpapasan dengan rombongan organisasi kedaerahan dari jawa yang sedang konvoi, ada arek Blitar sama pemuda Solo, asik bener yak kalau saya di Batam barangkali saya bisa ikutan konvoi cah-cah Purworejo gitu, pffft :p
Juga ada bule yang bersepeda padahal medan jalannya naik turun terus-terusan, setroong amat yak mister bule :o
Benar saja, jembatannya kelihatan sangat kokoh. Saya pernah ke Jembatan Ampera dan Jembatan Siak, namun Barelang ini yang paling kelihatan mantap dan kuat konstruksinya, juga paling besar. Ngapain coba kami di jembatan??? karena kami bukan anak gahul Batam, kami keder donk nongkrong di jembatan, kalaupun foto2 doank kan biasa banget, jadi saya ajak dua girly Muti dan Indhi loncat-loncatan nyobain levitation, hihihi
Muti saya kasih contoh gmn motonya :p |
me ;p |
Muti dan Indhi |
Lumayanlah olahraga dikit, secara kita kan jarang punya waktu buat olahraga. Apa lebih tepatnya jarang mau meluangkan waktu untuk olahraga yaa, hihi
Mau lihat barelang 2? nih view barelang 1 dari barelang 2 :)
Memang sih Barelang ini cuma Jembatan dan kita gak bisa ngapa-ngapain di sana selain foto atau nongkrong geje, meskipun ada warung-warung tenda tepat di sebelah Barelang satu yang bisa juga dijadikan tempat nongrong tapi bagi saya kok sepertinya kurang nyaman nongkrong di situ, hehe,,
Tapi tetep donk kalau belum ke Barelang belum afdol ya ke Batamnya, mampirlah ke sini jika ke Batam yak, sampai Barelang 7 kalau perlu.
Tapiii, jangan buang sampah sembarangan yah ;)
0 komentar
Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar.
Love, Nia :)