Sekadar info, kemarin sore Kota Padang diguncang Gempa yang berpusat di Simeleu Aceh. Gempanya terjadi beberapa kali T.T. Warga kota Padang panik semua menuju ke by pass dan daerah yang lebih tinggi lainnya, menjauh dari laut. Saya sendiri berusaha tidak ikut panik dan tetap di rumah terus. Mohon doanya agar tidak terjadi tsunami ya bloggers, soalnya kalau sekalinya gempa ada gempa-gempa susulan gakpapa itu wajar, justru mengurangi energi gempa agar tidak terlalu besar apaabila muncul lagi. Cuma ngeri kalau tsunami.

Kembali ke cerita liburannya yak ;)

Long weekend kemarin saya sengaja stay di Padang, gak pulang ke Jawa ataupun jalan-jalan ke tempat lain. Hari jum'at saya dan teman berencana mengelilingi Kota Solok dan sekitarnya, tujuan utama kami adalah Alahan Panjang, di sana ada Danau Kembar/Danau Atas Bawah yang dalam bahasa minang disebut danau di ateh danau di bawah dan ada kebun teh juga. Setelah dari sana kami berencana ke Danau Singkarak. Walaupun danau tersebut menurut teman saya nggak bagus2 amat, tapi saya kekeuh pengen ke sana soalnya belum pernah. Uhuks malu belum pernah ke sana soalnya Tour De Singkarak kan terkenal buangeeet.

Sesuai rencana, kami berkumpul di kantor saya kemudian bersepeda motor menuju lokasi. Perjalanan ke Solok cukup menyenangkan. Sitinjau Lauik, salah satu titik yang paling ekstrim untuk dilalui dalam perjalanan dari padang ke Solok tadinya akan ditutup sejak 1 April untuk keperluan perbaikan menyambut Tour De Singkarak awal Juni nanti. Tapi entah kenapa kebetulan sekali ditunda tanggal 10 baru ditutup, jadi kami masih bisa lewat sana tanpa harus memutar rute lewat Padang Panjang.

Memasuki perbatasan Kabupaten Solok, udara langsung berubah sejuk, byebye Padang Hot City :D

Pemandangan di kanan kiri jalan menuju Alahan panjang sangat menakjubkan kebun teh yang hijau dan perbukitan yang gak kalah hijauu, langitnya biru cerah.

Mendekati Alahan Panjang, pemandangan kebun teh diganti Pemandangan Danau Di Bawah yangg wawww masih bersih asri dan berair jernih :D

Puas foto2 di Kebun Teh Alahan Panjang, kami lanjutkan perjalanan ke Danau Singkarak. Sebenarnya ada jalan pintas dari dekat Danau Di Ateh untuk ke Danau Singkarak, lewat perempatan dekat pasar di sana, jaraknya lebih dekat, tapi kami memilih jalan balik lagi lewat kebun teh karena gak terlalu hapal jalan pintasnya :)

Danau Singkarak yang jadi maskotnya Tour De Singakarak ini ternyata memang gak seasri Danau Atas Bawah. Bahkan ada sampah2 di bagian yang ada gerbangnya yang memang dijadikan tempat wisata dan banyak penjual makanan. Senangnya di sana ada mushola, jadi bisa sholat. Di sana disediakan kapal sejenis jetfoil bagi yang mau mengelilingi Singkarak dari atas air.

Selain dengan kendaraan pribadi, Danau Singkarak bisa juga dinikmati dengan menaiki kereta api legendaris "Mak Itam", bisa naik dari Padang Panjang.

Walaupun bagian gerbang tadi ada banyak sampahnya tapi sisi lainnya Danau Singkarak ternyata masih suangaaat puanjaaang sekali dan bersihh, hehehe, pantes deh namanya tour de Singkarak, udah hampir seperti laut deh danau ini. Dari sana kami menuju Sate Mak Sukur untuk menutup perjalanan. Di Padang Panjang saat itu hujan sangat lebat, makan satenya jadi makin nikmaat dehhh... nyamnyamnyaaammm :p