[GUEST POST] Cara Menangani Rasa Takut pada Anak Ketika di Pesawat
15:41
Assalamualaikum. Udah lama nih Living Room nggak kedatangan tamu. Alhamdulillah ya ini dari Anakrantau.id mau berbagi tips tentang menangani rasa takut pada anak ketika naik pesawat. Sebagai ibu baru, saya antusias sekali dengan tulisan dari Anak Rantau karena saya baru dua kali terbang sama Kai. Untuk lebih jelasnya, yuk mari kita simak langsung tipsnya. :D
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Assalamualaikum,
tidak terasa 4 bulan lagi tahun 2019 akan segera berakhir. Biasanya, banyak
orang yang sudah menyusun rencana liburan akhir tahun, apalagi jika sudah
memiliki buah hati yang masih kecil. Para orang tua pasti memiliki kekhawatiran
sendiri ketika membawa anaknya bepergian dengan pesawat. Bisa jadi anaknya
rewel, lalu kalau sudah menangis maka akan menganggu penumpang lainnya.
Jadi,
selain
harus merencanakan perjalanan panjang untuk menjaga kesehatan anak,
orang tua juga harus menjaga emosi anak agar tidak merasa ketakutan yang
berlebihan. Supaya anak tidak takut dan rewel, saya mau berbagi sedikit tips
untuk menangani rasa takut pada anak ketika di pesawat. Simak penjelasannya di
bawah ini, ya!
Usia Tepat Bagi Bayi untuk Naik Pesawat
Sumber: https://travelmamas.com/ |
Ternyata,
tidak semua bayi bisa menaiki pesawat. Struktur telinganya yang belum kuat
terhadap bunyi desing pesawat saat lepas landas menjadi salah satu penyebabnya.
Beragam pendapat melengkapi perdebatan usia yang tepat bagi orang tua mengajak
bayi atau balita bepergian dengan pesawat. Secara umum, dokter menyarankan agar
ibu dan bayi tidak melakukan perjalanan jauh selama 1 bulan setelah kelahiran.
Pasalnya, tubuh bayi masih rentan serangan kuman dan bakteri.
Akan
tetapi, lain halnya dengan pendapat dari Dr. Sears, seorang dokter anak
sekaligus pakar parenting, mengatakan bahwa bayi berusia 2 minggu sudah dapat
diajak bepergian jauh naik pesawat, asalkan bayi sehat dan bukan lahir dalam
kondisi prematur. Namun, akan lebih baik jika orang tua bisa menahan diri
sejenak jika bayi atau balita belum mampu melakukan perjalanan. Usia tiga bulan diperkirakan cukup aman
karena si kecil sudah optimal menghadapi perubahan suasana di kabin pesawat. Kalau
sudah jadi orangtua, kondisi anak adalah penentu kebahagiaan Anda. Anak sehat,
maka orang tua senang.
Tips Dasar
Sumber: https://www.cntraveler.com/ |
Segala
sesuatu butuh persiapan, termasuk membawa anak liburan dengan naik pesawat
supaya keadaan tetap aman terkendali. Berikut tips krusial yang harus Ayah dan
Bunda perhatikan demi kelancaran liburan keluarga:
1. Simpan dokumen dalam bentuk soft copy
Menyiapkan
dokumen seperti paspor, tiket, visa, dan identitas pribadi
adalah hal pertama yang harus dilakukan
ketika mengajak si kecil jalan-jalan ke luar negeri. Dokumen bukan hanya disiapkan dalam bentuk hard copy,
namun juga soft copy sebagai data cadangan. Memang ribet, tapi persiapan matang dapat menyelamatkan Anda dari 5
detik kegagalan administrasi. Jangan biarkan liburan ke luar negeri gagal karena
urusan dokumen!
2. Bawa cemilan sehat kesukaan sang buah hati
Ketika
jalan-jalan, pola makan keluarga bisa saja berubah menyesuaikan geografis.
Misal, biasanya di Indonesia makan nasi, namun ketika liburan ke Eropa harus
cukup kenyang dengan roti. Bagi orang dewasa, mereka lebih cepat beradaptasi
pada selera makan. Tapi, berbeda dengan anak-anak yang suka pilih-pilih makanan.
Nah, supaya teman-teman tidak mendadak memesan makanan via online ketika lagi
jauh, lebih baik siapkan cemilan sehat yang biasa dikonsumsi anak di rumah.
Lebih hemat dan praktis tentunya!
3. Kemas pakaian anak menurut fungsinya
Kemasi
pakaian anak di tas yang berbeda sesuai dengan fungsinya. Tidak usah terlalu
banyak menggunakan kantong, cukup 2 tas saja untuk pakaian ganti dan utama. Pakaian
seperti sweater, syal, sarung tangan, dan topi diletakkan di tas yang mudah
dijangkau supaya tidak repot membuka tas.
4. Jangan lupa bawa mainan supaya anak tidak bosan. Bisa juga download film edukatif
Bepergian
menaiki pesawat membutuhkan kesabaran yang lebih telaten. Waktu tempuh
penerbangan, baik jarak pendek atau jauh, bisa membuat anak-anak bosan jika
tidak ada distraksi yang mereka sukai. Hal tersebut dapat disiasati dengan
membawa mainan sederhana, seperti puzzle dan plastisin. Ayah dan Bunda juga
bisa mengunduh film kesukaan sang buah hati, lalu disimpan di tab untuk
ditonton secara offline. Tapi, orang tua tetap wajib memegang kendali
anaknya atas penggunaan gawai. Oh, iya jangan lupa terapkan mode airplane
meskipun anak asyik dengan gawai. Patuhi perintah staff kabin!
5. Siap sedia vacuum bag
Jika teman-teman sedang menyiapkan liburan akhir tahun ke luar negeri, maka bersiaplah untuk menghadapi musim dingin. Ayah dan Bunda harus menyiapkan lebih banyak baju hangat. Supaya tidak memakan tempat di koper, gunakan vacuum bag. Hal itu untuk menjaga kerapihan susunan baju di tas utama.
Tips Lanjutan
Selain
tips dan trik dasar, saatnya membaca tips lanjutan yang tidak kalah penting.
Sebagai orang tua, Anda harus mampu mengurangi rasa takut balita ketika menaiki
pesawat. Setiap kondisi anak memang berbeda, namun, ini merupakan trik umum
yang dapat Ayah dan Bunda terapkan ketika mengajak si kecil jalan-jalan jauh.
Anak bukanlah benda yang tidak bisa merasakan emosi, maka dari itu perhatikan
beberapa tips penting berikut ini:
1. Sebelum Berangkat
Sumber: https://www.mirror.co.uk/ |
Satu hal yang menjadi
prioritas ialah pastikan bahwa bayi atau balita Anda sedang dalam kondisi
prima. Periksa kondisi kesehatannya sekitar seminggu sebelum keberangkatan.
Antisipasi dengan pemberian obat jika anak memiliki suatu hal khusus yang harus
diperhatikan. Ceritakan semua keluhan kesehatan kepada dokter andalan supaya
dapat ditangani secara maksimal.
Lalu, pilih jadwal
keberangkatan yang paling nyaman bagi bayi, misalnya malam hari atau jam tidur
siang si kecil. Dengan begitu, buah hati Anda tidak merengek karena kaget
ketika pesawat sedang lepas landas. Lalu, pilihlah pesawat yang dapat membuat
keluarga Anda tidak merasa jetlag
ketika mengambil penerbangan jarak jauh.
Tempat duduk merupakan
penentu mood anak baik atau buruk selama perjalanan di pesawat. Supaya
anak Anda nyaman, pesankan tempat duduk khusus bayi atau balita. Di sini saya
tidak menganjurkan untuk memangku anak dalam waktu lama. Hal itu akan
membahayakan Anda dan buah hati
jika pesawat mengalami turbulensi saat sedang lepas landas dan mendarat.
Hal itu bisa membuat anak terlepas dari pangkuan Anda. Ngeri, kan?
Jangan menambah keresahan pada diri anak, apalagi jika baru pertama kali naik
pesawat.
Pilihlah tempat duduk
sesuai peraturan khusus anak kecil yang telah ditetapkan oleh pihak maskapai.
Tempat duduk ternyaman yang bisa Anda gunakan Bersama anak adalah bagian depan
kabin. Bagian tersebut memiliki ruang yang lebih lebar untuk kaki. Selain itu,
bagian depan kabin juga minim suara deru mesin pesawat. Dengan begitu, anak
Anda tidak merasa terganggu. Oh, iya, jangan memilih seat deretan pintu
darurat! Selain tidak diizinkan oleh pihak maskapai, hal tersebut juga dapat
menambah rasa ngeri si kecil jika pesawat mengalami gangguan.
2. Di Dalam Pesawat
Sumber: https://thepointsguy.com/ |
Dilansir
dari health detik.com, menurut dr Fikry Hamdan Yasin, SpTHT-KL dari
Departemen Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala Leher RS Cipto Mangunkusumo
Jakarta, ada trik untuk mengurangi rasa sakit di telinga bayi ketika tamasya
menggunakan pesawat. Buatlah bayi Anda sibuk mengunyah, menelan, atau menyusu
hingga ketinggian yang stabil. Aktivitas tersebut sangat berguna menyeimbangkan
tekanan dalam telinga ketika terjadi perubahan tekanan udara saat lepas landas
atau mendarat.
Ngomong-ngomong
tentang ASI, biar menyusui bayi lebih nyaman, lebih baik bawa bekal ASI perah
di dalam botol. Peraturan penerbangan memang menetapkan batasan maksimal 100 ml
cairan ke dalam pesawat. Akan tetapi, peraturan tersebut tidak berlaku untuk
susu, makanan bayi, obat-obatan, dan makanan diet khusus. Jika sang buah hati
ternyata suka susu formula, maka simpan bubuknya di wadah rapat-rapat. Lalu,
Anda bisa meminta air hangat ke awak kabin. Jaga komunikasi dengan pramugari
ketika Bunda merasa kurang nyaman menyusui di pesawat. Pramugari dan staff
kabin siap membantu kesulitan Bunda dalam menjaga si kecil dari rasa takut naik
pesawat.
Jika
masih takut merusak ketenangan orang lain, maka Anda bisa sedikit berinisiatif
dengan cara kreatif, yaitu menyebarkan bingkisan kecil ke penumpang lain. Cara
tersebut sempat viral di sosial media twitter, loh! Meskipun butuh sedikit modal, namun kalimat
pemanis dapat membuat penumpang yang tidak membawa anak mengerti keadaan Bunda
dan Ayah sekalian. Lalu, bagi kalian yang belum memiliki tanggungan anak,
pahami kondisi para orang tua, ya! Mari, kita sama-sama menjaga lisan dari
nyinyir di media sosial. Ingatlah, sebelum dewasa, kamu juga pernah menjadi
anak kecil yang tidak tahu apa-apa tentang dunia ini.
Itulah beragam tips yang dapat Ayah
dan Bunda terapkan ketika si kecil ketakutan naik pesawat. Oh, iya, tidak perlu terburu-buru keluar pesawat begitu
sampai di tujuan. Santai saja,
pesawat tidak akan meninggalkan Anda yang sedang ditimpa nikmatnya mengurus anak kecil. Biarkan
penumpang yang lain keluar terlebih dahulu, sehingga
orang tua dan anak atau balita kesayangan tidak
perlu keluar berdesak-desakan. Semoga
liburan keluarga menjadi lancar dan berkesan, ya!
26 komentar
alhamdulilah, 2 anakku gak pernah rewel/nangis/takut pas di pesawat
ReplyDeletemalah bobo dengan nyenyak
Saya paling lama ya 2 jam ajak anak naik pesawat. Belum pernah lama sih. Memang semua tipsnya bener banget. Apalagi buat anak2 yg lincah dan ga bs diem ya.
ReplyDeleteBawa mainan ya biar anak bisa ada kegiatan di pesawat, jadi nggak rewel.
ReplyDeleteBtw aku baru tau tentang vacuum bag, sangat berguna sekali ya biar pakaian nggak banyak makan tempat di kopernya. Makasih banyak tips nya.
Nah ini tips yang jitu saat bayi di pesawat yaitu mengunyah. Sewaktu saya bepergian dengan balita juga sibuk ngemil atau mengunyah makanan ringan. Alhasil dia lupa kalau telinganya berdengung.
ReplyDeleteTipsnya mantuuulll, kakaaaa
ReplyDeleteAku berharap banyak ibu2 muda yg baca dan mempraktikkan tips ini
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Tips yang super komplit, termasuk tips membagi beberapa bingkisan kecil. Mahal sih tapi jadi terharu juga yang dapat ya Nia, ada linknya gak tuh untuk berbagi bingkisan ini?
ReplyDeleteOya satu lagi, bayi kan kalau naik pesawat rewel bisa jadi karena perbedaan tekanan sehingga telinganya sakit, jadi sebisa mungkin meminimalkan ketidak nyamanan bayi setelah pesawat lepas landas.
Tipsnya bermanfaat bgt. Emang bepergian sama bayi ada deg-degannya juga ya. Apalagi dengan pesawat terbang.
ReplyDeleteYa ampun.. fokusku kecantol di 4 bulan lagi tahun 2019 berganti.. huhu. gak terasa ya. dan emang butuh banget menyiapkan perjalnan untuk anak2. Trims sudah berbagi tipsnya
ReplyDeleteKemaren sempat was2 saat terbang dengan bayi bungsu kami. Untungnya selalu terlelap dalam 2x penerbangan. Gak tau nih kalo udah gede dikit apa bakal gak rewel juga.
ReplyDeleteBtw nice tips mba. salam kenal
Bawa anak naik pesawat memang suka was-was sendiri. Takut ina ini itu banget. Sempet pengen bikin dan nyebarin bingkisan kecil tapi ngga keburu nyiapinnya hehehe
ReplyDeleteBener banget nih, bentar lagi akhir tahun, kadang ada yang liburan ke luar negeri. Nah yang mau mengajak anak yang masih bayi, bisa banget nih mengaplikasikan tips dari sini. Dan saya juga baru tahu, kalau bayi yang udah dua minggu bisa diajak jalan-jalan jauh yang penting sehat dan bukan lahir secara prematur. Makasih tipsnya, Mbak.
ReplyDeleteWah ide seru juga ya menyebarkan bingkisan pada penumpang lain, aku pernah bawa bocah-bocah naik pesawat ke Jambi, untungnya pada bobok manis jadi aman terkendali..
ReplyDeleteNoted banget Mbak Nia. Anakku masih batita dan emang ada rencana mau liburan naik pesawat. Pasti dia excited karena belum pernah sebelumnya. Tips ini bisa kuaplikasikan nanti untuk meminimalisir tantrumnya kalau pas di pesawat
ReplyDeleteSaya suka kasihan kalau ada bayi nangis dalam pesawat. lebih sedih lagi kalau ortu si bayi malah menakuti atau memarahi bayinya, bukannya berusaha menenangkan
ReplyDeleteMakasih banget mba informasinya, aku belum pernah naik pesawat dengan membawa anak, takut banget gak kondusif waktu lagi terbang:(
ReplyDeleteSaya belum pernah ngajakin anak naik pesawat sih, tapi tips ini sangat lengkap dan berguna banget. Bisa dipraktekkan ketika kelak harus bepergian jauh.
ReplyDeleteWah, iya, pernah baca nih kayaknya yang bagi2 bingkisan kepada penumpang lain. Ga kepikirian loohh.. meski mungkin klo kita bisanya dg barang-barang yang harga ekonomis, paling tidak penumpang yang lain bisa bersimpati sedikit ya jika si baby sedang merasakan tidak nyaman di pesawat dan crancky.
ReplyDeleteKayaknya tips itu berlaku buat aku deh mba. Hahhaa. Anakku tuh nggak takut naik pesawat. Tapi aku yang takut dan dia selalu berusaha menenangkanku. Hehehhe. Makasih ya mbaa
ReplyDeleteIya aku setuju sih, minimal bayi bisa diajak naik pesawat itu usia 3 bulan. Kalau dibawah itu yg rugi kita sendiri sbg orgtua, bakalan cranky di jalan. kasian juga sama babynya. kalo gak terpaksa2 amat ya gak usah dulu naik pesawat .,,
ReplyDeleteAku pas bayi belum berani bawa anak-anak naik pesawat, meskipun ada dokter yang membolehkan.
ReplyDeleteTakutnya kenapa-napa, nanti malah menyesal di akhir, sudah gak ada gunanya.
Setelah anak-anak bisa duduk tegak sendiri, baru deeh...cuuss, ke rumah nenek naik pesawat.
Selama naik pesawat ini aq belum pernah sih ktmu sama ibu2 yang bawa anak, tp bermanfaat bgt artikelnya jd bekal saya kelak
ReplyDeleteAku setuju itu. Kudu menyiapkan dokumen yang lengkap.biar bisa lancar perjalanannya dan liburannya
ReplyDeleteMemang amannya mengajak bayi tu dalam kondisi sudah agak besar ya. Biar tidak terlalu rewel. Tapi kalau kondisi mengharuskan harus mengajak si kecil, tips di atas sangat bermanfaat...
ReplyDeleteAku waktu bawa anak masih enteng. Anaknya tidur soale😂😂😂😂 padahal segala persiapan udah matang ini. Lahdalah belum masuk dah pada tidur.
ReplyDeleteKerasa banget dokumen digital itu penting banget, bahkan tiket kereta api pun. Soal anak rewel kebayang ya kalau dia nangis pas pesawat udah take off, gimana coba kalau mau ngajak dia jalan-jalan? Hihihi kan ga mungkin keluar pesawat dulu. Denger anak rewel di angkot aja macam-macam. Antara kasian sama terganggu
ReplyDeletenah, ini penting banget,gak perlu buru2 keluar pesawat apalgi desak-desakan, kasihan anaknya, kan bisa lecet, sentuhan dengan bneda tumpul, kayak kursi peswat dll. nunggu aja agak sepi, kalo aku sih
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar.
Love, Nia :)