Saturday POST Blind Date with a Book at Pasar Santa
15:46
Sabtu lalu saya akhirnya ke Pasar Santa juga. Berawal dari berdirinya ABCD Coffee di sana yang kemudian dibicarakan banyak orang, kios-kios lain yang menawarkan beragam makanan hingga barang-barang terkait hobi pun susul menyusul bermunculan di area sekitarnya. Pasar itu semakin ramai dikunjungi namun hanya pada lantai atas saja, di mana budaya baru anak muda menawarkan kreativitas kian berkembang. Anak jaman sekarang yang hobi ke mall pun kini telah banyak yang tak ragu main di pasar. Tapi ramainya Santa tak berdampak positif bagi pedagang lama yang notabene menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari. Saya menjadi gusar mendengar dan membaca mengenai pedagang lama di sana yang harus pindah karena harga sewa kios yang melambung akibat booming-nya permintaan. Tarif sewa kios yang baru berat bagi mereka. Saya merasa getir jika sumber nafkah para pedagang tersebut terganggu, sementara saya bersenang-senang di sana. Tentu kita tahu berdagang dengan cara tradisional itu tak mudah. Mereka belum mengenal branding, packaging maupun publikasi melalui media sosial sebagaimana kaum kreatif yang bermigrasi ke sana. Hal itulah yang membuat saya enggan ke Pasar Santa.
Kegusaran saya tersebut mereda seusai membaca post blog The Dusty Sneakers yang berjudul A Remedy for Loneliness. Artikel tersebut mengajak saya untuk merasakan bagaimana rasanya mendengarkan orang-orang antusias membicarakan buku yang mereka suka. Sesampainya pada paragraf terakhir, saya melihat link artikel mereka mengenai Our POST at Pasar Santa. Jujur saya katakan bahwa saya telat banget tahu jika The Dusty Sneakers adalah founder POST, hehe. Memang saya kemarin baru pulang dari goa sih. Semoga dimaklumi ya ketidaktahuan ini. Lalu saya meninggalkan komentar pada artikel tersebut, menceritakan mengenai kegusaran saya terhadap Pasar Santa. Voila! Komentar saya dijawab dengan sangat memuaskan oleh mereka.
Saya ingat sekali saat itu hari Kamis. Seusai mendengar jawaban itu, saya langsung mengajak teman-teman untuk pergi ke Pasar Santa. Saya ingin tahu di POST ada buku apa saja. Pasti semuanya saya belum kenal karena buku yang saya baca sebagian besar adalah buku-buku yang dijual di toko buku besar. Akhir-akhir ini saya memang sedang ingin membaca banyak buku karena sedang terganggu oleh tulisan Haruki Murakami dalam Norwegian Woods. “If you only read the books that everyone else is reading, you can only think what everyone else is thinking.”
Bagi yang belum tahu, POST merupakan tempat yang memberikan pilihan bacaan-bacaan bagus bagi para penggemar buku. Buku yang ada di sana biasanya tak ada di toko-toko buku besar. Selain itu sesekali diadakan gathering aneka creative events di sana. Kadang berupa diskusi atas suatu buku, event menulis di pasar, atau aneka event kreatif lainnya. POST didirikan oleh duo The Dusty Sneakers (Mas Teddy dan Mba Maesy) bersama dengan rekan mereka, Steven. Kita bisa leluasa membaca buku yang tersedia di kios 2x4 meter persegi itu dengan nyaman. Jangan sungkan untuk meminta rekomendasi dari Mas Teddy atau Mba Maesy saat melihat-lihat buku di sana. Membaca buku di pasar ini sepertinya akan berkembang di waktu mendatang. Bisa dikatakan POST merupakan pelopor konsep ini.
Sabtu siang sebelum berangkat saya iseng membuka twitter @POST_Santa dan mendapati agenda POST hari itu yang sangat seru, jadi pengen segera sampai ke Pasar Santa. Kira-kira buku pilihan saya di #POSTblinddatewithabook judulnya apa dan karya siapa ya nantinya.
Sabtu siang sebelum berangkat saya iseng membuka twitter @POST_Santa dan mendapati agenda POST hari itu yang sangat seru, jadi pengen segera sampai ke Pasar Santa. Kira-kira buku pilihan saya di #POSTblinddatewithabook judulnya apa dan karya siapa ya nantinya.
Meski pembangunan Jalan Layang Wolter Monginsidi sedang dalam proses pengerjaan, syukurlah Pasar Santa masih cukup ramai. Sayangnya ABCD Coffee tutup hari itu. Tanpa terdistraksi kios lainnya kami berhasil langsung menuju POST. Di sana ternyata ada Mas Farchan dari Efenerr.com bersama istri. Keberadaan Mas Farchan mengikis kekikukkan saya.
Saya langsung dikenalkan dengan Mas Teddy yang menyempatkan mengobrol singkat dengan kami meski sedang sibuk wara wiri. Lalu Mas Farchan juga mengenalkan saya pada Mba Maesy. Semua terasa lebih mudah dan lancar karena nggak sengaja ketemu Mas Farchan di sana. Saya melihat-lihat buku yang dipamerkan di POST. Sudut #POSTblinddatewithabook menjadi sasaran pertama kami. Setelah membaca semua quotes pada bungkusan buku berwarna coklat, akhirnya saya sudah memutuskan mau ambil yang mana. Teman saya meledek bahwa pilihan saya adalah Chicken Soup! Saya langsung menyanggahnya, mana ada Chicken Soup di POST, kan? Saya jadi curiga jika dia pembaca aneka genre Chicken Soup. Hahaha.
Saya langsung dikenalkan dengan Mas Teddy yang menyempatkan mengobrol singkat dengan kami meski sedang sibuk wara wiri. Lalu Mas Farchan juga mengenalkan saya pada Mba Maesy. Semua terasa lebih mudah dan lancar karena nggak sengaja ketemu Mas Farchan di sana. Saya melihat-lihat buku yang dipamerkan di POST. Sudut #POSTblinddatewithabook menjadi sasaran pertama kami. Setelah membaca semua quotes pada bungkusan buku berwarna coklat, akhirnya saya sudah memutuskan mau ambil yang mana. Teman saya meledek bahwa pilihan saya adalah Chicken Soup! Saya langsung menyanggahnya, mana ada Chicken Soup di POST, kan? Saya jadi curiga jika dia pembaca aneka genre Chicken Soup. Hahaha.
Selain itu saya juga membawa pulang satu used-book yang menggugah rasa ingin tahu saya, Butterfly Economics dari Paul Ormerod. I am suck at accounting, but I do love reading a book about economy. Sampai saat ini baru saya baca beberapa lembar awal. Sepertinya buku ini akan mengawali minat saya berburu buku yang membicarakan ekonomi, di luar buku penunjang tugas kuliah.
Saya suka dengan kehangatan orang-orang di POST. Apalagi ownernya, tanpa sungkan mereka akan berbaik hati menyapa pelanggan dan jika kalian bingung mau baca buku apa, maka silahkan minta rekomendasi mereka mengenai buku apa yang kira-kira akan menarik minat kalian.
Saat ngobrol dengan Mba Maesy akhirnya terkonfirmasi bahwa tak ada Chicken Soup dalam #POSTblindatewithabook! Buku yang disampul coklat dengan rapi dalam blind date ini ada 9. Jumlah buku tersebut bukan berdasarkan filosofi tertentu, tapi ternyata ada 9 karena The Dusty Sneakers baru selesai membungkus sejumlah itu aja. Tentu saya memaklumi kesibukan mereka. Terima kasih, tema blind date hari itu memunculkan curiousity saya yang hampir sirna digerogoti rutinitas. Kata Mba Maesy mereka sedikit kesulitan dalam bungkus membungkus ini. Dengan humble-nya Mba Maesy bahkan minta maaf apabila bungkusannya dirasa tidak rapi. Padahal sudah rapi lho Mbaa. Kalau saya yang membungkus, hasilnya bisa lebih parah.
Kami bergegas menuju tempat makan di Pasar Santa supaya dapat meja dan segera tahu siapakah blind date yang kami pilih. Sambil makan gelato, kami tertawa girang. Serotonin mengalir karena rasa penasaran dan kebanggan atas pilihan teman kencan masing-masing. Rasanya seperti baru memutuskan suatu pilihan hidup yang luar biasa.
Dan, pilihan kami dari kencan buta ini adalah...
Berkebalikan, buku yang dipilih kawan saya tentang musik dan anak orang kaya, sedangkan buku yang saya pilih tentang orphaned children, THE THIEF LORD oleh Cornelia Funk. Saya baru sempat membaca halaman-halaman awal juga. Cara deskripsi ceritanya sangat bagus. Saya rasa saya akan banyak belajar cara bercerita dari situ.
"Children are caterpillars and adults are butterflies. No butterfly ever remembers what it felt like being a cartepillar" -Quotes yang membuat saya memilih Saturday Date's saya-
Selain gelato dari Tukang Eskrim, saya juga mencoba Takoyaki yang lumayan enak. Nah, beginilah kami menghabiskan senja Sabtu kemarin. Saya berencana akan kembali lagi ke POST Sabtu depan.
18 komentar
Keren sekali konsepnya Mbak Nia. Blind date with a book! Sampe sekarang saya belom pernah loh ke Pasar Santanya.
ReplyDeleteAyok ke sana ajak geng kwek kwek aku numpang nyelip Mas :D
Deletejadi kangen kalo bedah buku, ngomongin buku yang baru dibaca, ngeliat sudut pandang setiap orang yang beda-beda tentang buku yang sama dibaca itu
DeleteSeru dan jadi tahu sudut pandang orang lain juga ya Mba :D
DeleteKeren bgt idenya. Dua kali ke pasar Santa blm pernah nemu POST.. Di sebelah mana mba?
ReplyDeleteAbis naik tangga yang di tengah pasar, pas sampai lantai dua ada ABCD Coffee kan Mon, coba cari dr deket ABCD aja, keliatan kok dari deket situ, logonya kuning. Mas Teddy alumni D4 juga lho... Sabtu ini temanya terkait LOVE2 gitu, ayok Mon kalau mau ke sana bareng :D
DeleteHi Nia, Teddy di sini. Terima kasih banyak ya sudah mampir dan membuat tulisan manis ini. Maaf banget tempo hari hanya sempat omong-omong sedikit karena aku sedang harus banyak wara-wiri. Tapi Maesy sudah juga cerita-cerita soal obrolan kalian (tentang chicken soup itu, haha). Semoga sempat mampir lagi lain waktu ya, jadi kita bisa ngobrol lebih banyak. Sabtu besok (Sept 12) akan ada acara manis di POST :D
ReplyDeleteHahaha, tentang Chicken Soup, sudah terkonfirmasi ternyata teman saya rajin baca buku itu punya mamanya sewaktu kecil. Ternyata dugaan di tulisan ini benar. Semoga besok sabtu bisa ke sana lagi, supaya bisa lihat buku-buku bagus lainnya sekalian ikut menikmati tema baru minggu ini :D
DeleteWah syukurlah kalau sudah agak ada titik terang untuk para pedagang di sana Nia. Baca soal tarif itu memang bikin jess di hati banget. Kasihan sama pedagang lamanya.
ReplyDeleteBlind date with a book... seru juga tuh. Hmmm. Kapan-kapan ke sana ah, sampai sekarang baru sekali doang ke sana.
Iya Mas, jangan lupa mampir ke POST, biasanya buka jam 3 an di Sabtu dan Minggu. Hehe
DeleteAku udah ke pasar santa dan baru tau ttg POST iniiii... emak2 kurang gaholl ini. Tapi klo sabtu minggu aku ga tahan sm asap rokoknya euy. Eh masih gitu ga sih?
ReplyDeleteSewaktu Pasar Santa lagi ramai-ramainya aku bener-bener nggak pernah ke sana Bu Yuu Kemari sih yang banyak asap rokok di bagian makanan ya, kalau di POST ndak ada yang ngrokok :)
Deletehaloo kaak first time reader here :)
ReplyDeletewaw blind date with a book dan kita harus pilih hanya dengan 1 kalimat dari buku. challenge accepted!
mampir ke blog aku juga kak ada tentang makanan jugaa ^^
Sambil Jajan ♥
Fresh Cappucinno ♥
Thankyou sudah mampir :)
DeleteAku sudah mampir jg ke blog jajannya, seru ya ^^
baru tau pasar santa hihi
ReplyDeleteKanyanyaa seru kesitu :D Tempatnyaa juga nyaman
Pasarnya kering gitu, pasae modern jd nggak becek. Hehe. Post Santa memang nyaman. Mampir aja Mba sekali ksli, seru nemuin buku2 yg kita blm prnh lihat di penerbit besar :)
Deletewow kereeen :DDD Ah jadi pengen kesana
ReplyDeleteSekarang lagi renov nih Ifa. Nanti buka lagi di Pasar Santa juga. Ajak2 aku ya kalau Ifa mau mampir ke POST ;)
DeleteTerima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar.
Love, Nia :)