Pages

Thursday, 5 September 2019

[GUEST POST] Cara Menangani Rasa Takut pada Anak Ketika di Pesawat


Assalamualaikum. Udah lama nih Living Room nggak kedatangan tamu. Alhamdulillah ya ini dari Anakrantau.id mau berbagi tips tentang menangani rasa takut pada anak ketika naik pesawat. Sebagai ibu baru, saya antusias sekali dengan tulisan dari Anak Rantau karena saya baru dua kali terbang sama Kai. Untuk lebih jelasnya, yuk mari kita simak langsung tipsnya. :D
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Assalamualaikum, tidak terasa 4 bulan lagi tahun 2019 akan segera berakhir. Biasanya, banyak orang yang sudah menyusun rencana liburan akhir tahun, apalagi jika sudah memiliki buah hati yang masih kecil. Para orang tua pasti memiliki kekhawatiran sendiri ketika membawa anaknya bepergian dengan pesawat. Bisa jadi anaknya rewel, lalu kalau sudah menangis maka akan menganggu penumpang lainnya.

Jadi, selain harus merencanakan perjalanan panjang untuk menjaga kesehatan anak, orang tua juga harus menjaga emosi anak agar tidak merasa ketakutan yang berlebihan. Supaya anak tidak takut dan rewel, saya mau berbagi sedikit tips untuk menangani rasa takut pada anak ketika di pesawat. Simak penjelasannya di bawah ini, ya!


Usia Tepat Bagi Bayi untuk Naik Pesawat

Sumber: https://travelmamas.com/




Ternyata, tidak semua bayi bisa menaiki pesawat. Struktur telinganya yang belum kuat terhadap bunyi desing pesawat saat lepas landas menjadi salah satu penyebabnya. Beragam pendapat melengkapi perdebatan usia yang tepat bagi orang tua mengajak bayi atau balita bepergian dengan pesawat. Secara umum, dokter menyarankan agar ibu dan bayi tidak melakukan perjalanan jauh selama 1 bulan setelah kelahiran. Pasalnya, tubuh bayi masih rentan serangan kuman dan bakteri.

Akan tetapi, lain halnya dengan pendapat dari Dr. Sears, seorang dokter anak sekaligus pakar parenting, mengatakan bahwa bayi berusia 2 minggu sudah dapat diajak bepergian jauh naik pesawat, asalkan bayi sehat dan bukan lahir dalam kondisi prematur. Namun, akan lebih baik jika orang tua bisa menahan diri sejenak jika bayi atau balita belum mampu melakukan perjalanan.  Usia tiga bulan diperkirakan cukup aman karena si kecil sudah optimal menghadapi perubahan suasana di kabin pesawat. Kalau sudah jadi orangtua, kondisi anak adalah penentu kebahagiaan Anda. Anak sehat, maka orang tua senang.

Tips Dasar

Sumber: https://www.cntraveler.com/
Segala sesuatu butuh persiapan, termasuk membawa anak liburan dengan naik pesawat supaya keadaan tetap aman terkendali. Berikut tips krusial yang harus Ayah dan Bunda perhatikan demi kelancaran liburan keluarga:

1. Simpan dokumen dalam bentuk soft copy

Menyiapkan dokumen seperti paspor, tiket, visa, dan identitas pribadi adalah hal pertama yang harus dilakukan ketika mengajak si kecil jalan-jalan ke luar negeri. Dokumen bukan hanya disiapkan dalam bentuk hard copy, namun juga soft copy sebagai data cadangan. Memang ribet, tapi persiapan matang dapat menyelamatkan Anda dari 5 detik kegagalan administrasi. Jangan biarkan liburan ke luar negeri gagal karena urusan dokumen!

2.  Bawa cemilan sehat kesukaan sang buah hati

Ketika jalan-jalan, pola makan keluarga bisa saja berubah menyesuaikan geografis. Misal, biasanya di Indonesia makan nasi, namun ketika liburan ke Eropa harus cukup kenyang dengan roti. Bagi orang dewasa, mereka lebih cepat beradaptasi pada selera makan. Tapi, berbeda dengan anak-anak yang suka pilih-pilih makanan. Nah, supaya teman-teman tidak mendadak memesan makanan via online ketika lagi jauh, lebih baik siapkan cemilan sehat yang biasa dikonsumsi anak di rumah. Lebih hemat dan praktis tentunya!


3. Kemas pakaian anak menurut fungsinya

Kemasi pakaian anak di tas yang berbeda sesuai dengan fungsinya. Tidak usah terlalu banyak menggunakan kantong, cukup 2 tas saja untuk pakaian ganti dan utama. Pakaian seperti sweater, syal, sarung tangan, dan topi diletakkan di tas yang mudah dijangkau supaya tidak repot membuka tas. 

4. Jangan lupa bawa mainan supaya anak tidak bosan. Bisa juga download film edukatif

 Bepergian menaiki pesawat membutuhkan kesabaran yang lebih telaten. Waktu tempuh penerbangan, baik jarak pendek atau jauh, bisa membuat anak-anak bosan jika tidak ada distraksi yang mereka sukai. Hal tersebut dapat disiasati dengan membawa mainan sederhana, seperti puzzle dan plastisin. Ayah dan Bunda juga bisa mengunduh film kesukaan sang buah hati, lalu disimpan di tab untuk ditonton secara offline. Tapi, orang tua tetap wajib memegang kendali anaknya atas penggunaan gawai. Oh, iya jangan lupa terapkan mode airplane meskipun anak asyik dengan gawai. Patuhi perintah staff kabin!

5. Siap sedia vacuum bag

Jika teman-teman sedang menyiapkan liburan akhir tahun ke luar negeri, maka bersiaplah untuk menghadapi musim dingin. Ayah dan Bunda harus menyiapkan lebih banyak baju hangat. Supaya tidak memakan tempat di koper, gunakan vacuum bag. Hal itu untuk menjaga kerapihan susunan baju di tas utama.


Tips Lanjutan

Selain tips dan trik dasar, saatnya membaca tips lanjutan yang tidak kalah penting. Sebagai orang tua, Anda harus mampu mengurangi rasa takut balita ketika menaiki pesawat. Setiap kondisi anak memang berbeda, namun, ini merupakan trik umum yang dapat Ayah dan Bunda terapkan ketika mengajak si kecil jalan-jalan jauh. Anak bukanlah benda yang tidak bisa merasakan emosi, maka dari itu perhatikan beberapa tips penting berikut ini:  

1. Sebelum Berangkat

Sumber: https://www.mirror.co.uk/
Satu hal yang menjadi prioritas ialah pastikan bahwa bayi atau balita Anda sedang dalam kondisi prima. Periksa kondisi kesehatannya sekitar seminggu sebelum keberangkatan. Antisipasi dengan pemberian obat jika anak memiliki suatu hal khusus yang harus diperhatikan. Ceritakan semua keluhan kesehatan kepada dokter andalan supaya dapat ditangani secara maksimal.

Lalu, pilih jadwal keberangkatan yang paling nyaman bagi bayi, misalnya malam hari atau jam tidur siang si kecil. Dengan begitu, buah hati Anda tidak merengek karena kaget ketika pesawat sedang lepas landas. Lalu, pilihlah pesawat yang dapat membuat keluarga Anda tidak merasa jetlag ketika mengambil penerbangan jarak jauh.

Tempat duduk merupakan penentu mood anak baik atau buruk selama perjalanan di pesawat. Supaya anak Anda nyaman, pesankan tempat duduk khusus bayi atau balita. Di sini saya tidak menganjurkan untuk memangku anak dalam waktu lama. Hal itu akan membahayakan Anda dan buah hati jika pesawat mengalami turbulensi saat sedang lepas landas dan mendarat. Hal itu bisa membuat anak terlepas dari pangkuan Anda. Ngeri, kan? Jangan menambah keresahan pada diri anak, apalagi jika baru pertama kali naik pesawat.

Pilihlah tempat duduk sesuai peraturan khusus anak kecil yang telah ditetapkan oleh pihak maskapai. Tempat duduk ternyaman yang bisa Anda gunakan Bersama anak adalah bagian depan kabin. Bagian tersebut memiliki ruang yang lebih lebar untuk kaki. Selain itu, bagian depan kabin juga minim suara deru mesin pesawat. Dengan begitu, anak Anda tidak merasa terganggu. Oh, iya, jangan memilih seat deretan pintu darurat! Selain tidak diizinkan oleh pihak maskapai, hal tersebut juga dapat menambah rasa ngeri si kecil jika pesawat mengalami gangguan.

2. Di Dalam Pesawat

Sumber: https://thepointsguy.com/
Dilansir dari health detik.com, menurut dr Fikry Hamdan Yasin, SpTHT-KL dari Departemen Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala Leher RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, ada trik untuk mengurangi rasa sakit di telinga bayi ketika tamasya menggunakan pesawat. Buatlah bayi Anda sibuk mengunyah, menelan, atau menyusu hingga ketinggian yang stabil. Aktivitas tersebut sangat berguna menyeimbangkan tekanan dalam telinga ketika terjadi perubahan tekanan udara saat lepas landas atau mendarat.

Ngomong-ngomong tentang ASI, biar menyusui bayi lebih nyaman, lebih baik bawa bekal ASI perah di dalam botol. Peraturan penerbangan memang menetapkan batasan maksimal 100 ml cairan ke dalam pesawat. Akan tetapi, peraturan tersebut tidak berlaku untuk susu, makanan bayi, obat-obatan, dan makanan diet khusus. Jika sang buah hati ternyata suka susu formula, maka simpan bubuknya di wadah rapat-rapat. Lalu, Anda bisa meminta air hangat ke awak kabin. Jaga komunikasi dengan pramugari ketika Bunda merasa kurang nyaman menyusui di pesawat. Pramugari dan staff kabin siap membantu kesulitan Bunda dalam menjaga si kecil dari rasa takut naik pesawat.

Jika masih takut merusak ketenangan orang lain, maka Anda bisa sedikit berinisiatif dengan cara kreatif, yaitu menyebarkan bingkisan kecil ke penumpang lain. Cara tersebut sempat viral di sosial media twitter, loh!  Meskipun butuh sedikit modal, namun kalimat pemanis dapat membuat penumpang yang tidak membawa anak mengerti keadaan Bunda dan Ayah sekalian. Lalu, bagi kalian yang belum memiliki tanggungan anak, pahami kondisi para orang tua, ya! Mari, kita sama-sama menjaga lisan dari nyinyir di media sosial. Ingatlah, sebelum dewasa, kamu juga pernah menjadi anak kecil yang tidak tahu apa-apa tentang dunia ini.

Itulah beragam tips yang dapat Ayah dan Bunda terapkan ketika si kecil ketakutan naik    pesawat. Oh, iya, tidak perlu terburu-buru keluar pesawat begitu sampai di tujuan. Santai saja, pesawat tidak akan meninggalkan Anda yang sedang ditimpa nikmatnya mengurus anak kecil. Biarkan penumpang yang lain keluar terlebih dahulu, sehingga orang tua dan anak atau balita kesayangan tidak perlu keluar berdesak-desakan. Semoga liburan keluarga menjadi lancar dan berkesan, ya! 

26 comments:

  1. alhamdulilah, 2 anakku gak pernah rewel/nangis/takut pas di pesawat
    malah bobo dengan nyenyak

    ReplyDelete
  2. Saya paling lama ya 2 jam ajak anak naik pesawat. Belum pernah lama sih. Memang semua tipsnya bener banget. Apalagi buat anak2 yg lincah dan ga bs diem ya.

    ReplyDelete
  3. Bawa mainan ya biar anak bisa ada kegiatan di pesawat, jadi nggak rewel.
    Btw aku baru tau tentang vacuum bag, sangat berguna sekali ya biar pakaian nggak banyak makan tempat di kopernya. Makasih banyak tips nya.

    ReplyDelete
  4. Nah ini tips yang jitu saat bayi di pesawat yaitu mengunyah. Sewaktu saya bepergian dengan balita juga sibuk ngemil atau mengunyah makanan ringan. Alhasil dia lupa kalau telinganya berdengung.

    ReplyDelete
  5. Tipsnya mantuuulll, kakaaaa
    Aku berharap banyak ibu2 muda yg baca dan mempraktikkan tips ini
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
  6. Tips yang super komplit, termasuk tips membagi beberapa bingkisan kecil. Mahal sih tapi jadi terharu juga yang dapat ya Nia, ada linknya gak tuh untuk berbagi bingkisan ini?

    Oya satu lagi, bayi kan kalau naik pesawat rewel bisa jadi karena perbedaan tekanan sehingga telinganya sakit, jadi sebisa mungkin meminimalkan ketidak nyamanan bayi setelah pesawat lepas landas.

    ReplyDelete
  7. Tipsnya bermanfaat bgt. Emang bepergian sama bayi ada deg-degannya juga ya. Apalagi dengan pesawat terbang.

    ReplyDelete
  8. Ya ampun.. fokusku kecantol di 4 bulan lagi tahun 2019 berganti.. huhu. gak terasa ya. dan emang butuh banget menyiapkan perjalnan untuk anak2. Trims sudah berbagi tipsnya

    ReplyDelete
  9. Kemaren sempat was2 saat terbang dengan bayi bungsu kami. Untungnya selalu terlelap dalam 2x penerbangan. Gak tau nih kalo udah gede dikit apa bakal gak rewel juga.

    Btw nice tips mba. salam kenal

    ReplyDelete
  10. Bawa anak naik pesawat memang suka was-was sendiri. Takut ina ini itu banget. Sempet pengen bikin dan nyebarin bingkisan kecil tapi ngga keburu nyiapinnya hehehe

    ReplyDelete
  11. Bener banget nih, bentar lagi akhir tahun, kadang ada yang liburan ke luar negeri. Nah yang mau mengajak anak yang masih bayi, bisa banget nih mengaplikasikan tips dari sini. Dan saya juga baru tahu, kalau bayi yang udah dua minggu bisa diajak jalan-jalan jauh yang penting sehat dan bukan lahir secara prematur. Makasih tipsnya, Mbak.

    ReplyDelete
  12. Wah ide seru juga ya menyebarkan bingkisan pada penumpang lain, aku pernah bawa bocah-bocah naik pesawat ke Jambi, untungnya pada bobok manis jadi aman terkendali..

    ReplyDelete
  13. Noted banget Mbak Nia. Anakku masih batita dan emang ada rencana mau liburan naik pesawat. Pasti dia excited karena belum pernah sebelumnya. Tips ini bisa kuaplikasikan nanti untuk meminimalisir tantrumnya kalau pas di pesawat

    ReplyDelete
  14. Saya suka kasihan kalau ada bayi nangis dalam pesawat. lebih sedih lagi kalau ortu si bayi malah menakuti atau memarahi bayinya, bukannya berusaha menenangkan

    ReplyDelete
  15. Makasih banget mba informasinya, aku belum pernah naik pesawat dengan membawa anak, takut banget gak kondusif waktu lagi terbang:(

    ReplyDelete
  16. Saya belum pernah ngajakin anak naik pesawat sih, tapi tips ini sangat lengkap dan berguna banget. Bisa dipraktekkan ketika kelak harus bepergian jauh.

    ReplyDelete
  17. Wah, iya, pernah baca nih kayaknya yang bagi2 bingkisan kepada penumpang lain. Ga kepikirian loohh.. meski mungkin klo kita bisanya dg barang-barang yang harga ekonomis, paling tidak penumpang yang lain bisa bersimpati sedikit ya jika si baby sedang merasakan tidak nyaman di pesawat dan crancky.

    ReplyDelete
  18. Kayaknya tips itu berlaku buat aku deh mba. Hahhaa. Anakku tuh nggak takut naik pesawat. Tapi aku yang takut dan dia selalu berusaha menenangkanku. Hehehhe. Makasih ya mbaa

    ReplyDelete
  19. Iya aku setuju sih, minimal bayi bisa diajak naik pesawat itu usia 3 bulan. Kalau dibawah itu yg rugi kita sendiri sbg orgtua, bakalan cranky di jalan. kasian juga sama babynya. kalo gak terpaksa2 amat ya gak usah dulu naik pesawat .,,

    ReplyDelete
  20. Aku pas bayi belum berani bawa anak-anak naik pesawat, meskipun ada dokter yang membolehkan.
    Takutnya kenapa-napa, nanti malah menyesal di akhir, sudah gak ada gunanya.
    Setelah anak-anak bisa duduk tegak sendiri, baru deeh...cuuss, ke rumah nenek naik pesawat.

    ReplyDelete
  21. Selama naik pesawat ini aq belum pernah sih ktmu sama ibu2 yang bawa anak, tp bermanfaat bgt artikelnya jd bekal saya kelak

    ReplyDelete
  22. Aku setuju itu. Kudu menyiapkan dokumen yang lengkap.biar bisa lancar perjalanannya dan liburannya

    ReplyDelete
  23. Memang amannya mengajak bayi tu dalam kondisi sudah agak besar ya. Biar tidak terlalu rewel. Tapi kalau kondisi mengharuskan harus mengajak si kecil, tips di atas sangat bermanfaat...

    ReplyDelete
  24. Aku waktu bawa anak masih enteng. Anaknya tidur soaleπŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ padahal segala persiapan udah matang ini. Lahdalah belum masuk dah pada tidur.

    ReplyDelete
  25. Kerasa banget dokumen digital itu penting banget, bahkan tiket kereta api pun. Soal anak rewel kebayang ya kalau dia nangis pas pesawat udah take off, gimana coba kalau mau ngajak dia jalan-jalan? Hihihi kan ga mungkin keluar pesawat dulu. Denger anak rewel di angkot aja macam-macam. Antara kasian sama terganggu

    ReplyDelete
  26. nah, ini penting banget,gak perlu buru2 keluar pesawat apalgi desak-desakan, kasihan anaknya, kan bisa lecet, sentuhan dengan bneda tumpul, kayak kursi peswat dll. nunggu aja agak sepi, kalo aku sih

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar.
Love, Nia :)