Assalamualaikum. Minggu pertama Agustus ternyata merupakan World Breastfeeding Week ya. Saya jadi ngeh kalau belum pernah post mengenai perjalanan mengASIhi Kai di blog ini. Bersyukur sekali karena meskipun ngantor dari pagi sampai sore, saya masih bisa memberikan ASI untuk anak saya hingga saat ini ia berumur 11 bulan. Kuncinya bukan hanya di rajin direct breastfeeding (DBF) dan pumping. Saya merasa bahwa menjaga kesehatan diri juga menjadi hal sangat penting selama masa menyusui. Kalau sakit nanti bisa-bisa nggak boleh DBF karena kawatir menulari bayi. Atau bisa juga produksi ASI malah menurun drastis ketika sakit. Dari kesadaran tersebut, saya mau berbagi cerita tentang bagaimana saya menjaga kesehatan setelah melahirkan dan bekerja kembali.
Banyak Gerak
Sewaktu masih cuti melahirkan, berat saya hanya
beda 2 kg dari sebelum hamil. Meski hanya segitu dan sampai sekarang masih
tetap segitu, saya merasa perlu sekali untuk olahraga. Berasa beda badan ini
nggak seseger dulu.
Waktu masih cuti melahirkan, mayoritas waktu
saya habiskan hanya dengan bayi saja. Tiga bulan pertama Kai nyusu terus hampir
tiap jam. Saya sempat khawatir apakah karena ASI saya kurang. Sampai suatu
ketika saya harus pergi sekitar 7 jam dan hasil pompa ternyata banyak banget
karena nggak dimimik. Kondisi ditempelin bayi melulu dan masih pemulihan pasca
melahirkan membuat saya tidak berolahraga. Namun demikian saya mengalokasikan
waktu untuk jalan-jalan pagi dorong stroller bayi sejauh dan sepagi mungkin.
Jauh supaya jadi olahraga buat saya. Pagi-pagi agar udara masih segar belum
kena polusi.
Balik kerja ketika Kai 3,5 bulan sampai
sekarang Kai udah 11 bulan, ternyata saya belum nemu waktu olahraga ang tepat dan efektif. Saya pompa
ASI 3-4 kali sehari di kantor sehingga sudah sangat menyita waktu. Kalau
ditambah olahraga maka saya khawatir saya nggak bisa pulang sore. Kondisi
tersebut saya akali dengan selalu naik tangga dari parkiran di basement 2 ke
lantai 1, begitu pula sebaliknya pas pulang turun tangga. Kalau dari lantai 1
ke lantai 4 baru naik lift. Kemudian sebisa mungkin saya beli makan sarapan
sendiri supaya geraknya makin banyak dan kena matahari pagi.
Bolak balik ambil air ke dispenser, jalan ke
toilet dan mushola juga jadi sarana pengingat buat gerak. Kalau duduk udah
kelamaan jangan lupa strectching supaya badan nggak mudah capek.
Kalau kondisi teman-teman meskipun misalnya
bukan ibu-ibu tapi sama nggak punya alokasi waktu untuk olahraga, sebenarnya
bisa dengan nonton video workout singkat 5-10 menit di youtube ya. Udah banyak
banget video referensinya, tinggal pilih yang sesuai minat aja. Cukup dengan
gelar matras di rumah, udah bisa bakar lemak lumayan dengan gerakan work out
yang bisa kita lakukan sendiri.
Jaga Asupan Makanan
Sebenarnya saya ingin sering masak sendiri di
rumah. Tapi kadang waktunya jadi habis untuk masak melulu. Makanya kadang saya
pilih beli aja. Meski demikian saya jaga menunya yang tinggi protein dan ada
sayur hijaunya. Jangan sampai busui kurang asupan makanan bernutrisi, nanti bisa
drop lho karena kalsiumnya keambil untuk ASI. Kalau makanannya beli, saya merasa perlu minum
suplemen vitamin ibu menyusui. Tentu harus yang mengandung kalsium ya.
Selain itu saya suka minum produk susu dan
turunannya. Berasa lebih pede ASI banyak aja gitu kalau udah konsumsi susu,
yogurt, dan keju. Sekarang saya lagi suka banget minuman yogurt yang namanya
Yoforia. Alasannya sih karena kemarin-kemarin kadang saya ditanya,”kok perutnya
gendutan, emang isi lagi?”
Awalnya nyesek sih ditanya begitu, tapi artinya
mereka perhatian kan ya sama saya, hehe. Yaudah saya jawab aja belum kok, ini
buncit isi makanan aja. Saya jadi mikir, mungkin agak buncitnya karena
pencernaan saya kurang baik, mungkin kurang lancar ya, makanya saya coba
Yoforia Yogurt drink yang saya temukan di deretan yogurt di supermarket.
Kenapa saya pilih Yoforia karena Yoforia adalah
fresh yogurt, terbuat dari susu sapi segar yang memiliki live
probiotics/bakteri baik yang hidup. Tidak diproses apapun setelah menjadi
yogurt sehingga bakterinya (Stretococcus Thermaphilus dan Lactobacillus
delbruckli subsp bulgaricus) tetap hidup.
#SayaPilihyangFresh karena tidak semua produk
minuman yogurt di pasaran itu fresh yogurt lho. Jadi teman-teman bisa cek dulu
ya kalau mau beli produk yogurt. Karena kalau bukan fresh yogurt artinya sudah
melalui proses sehingga bakteri baik mati dan manfaatnya berkurang.
Manfaat #YogurtwithProbiotics pada Yoforia itu
ternyata banyak banget. Bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh, menyehatkan
sistem pencernaan, menjaga kesehatan kulit, mengurangi gejala depresi, dan
meningkatkan mood.
Tentang meningkatkan mood itu selain secara
ilmiah karena kandungannya, juga saya rasakan karena cucok banget sama varian
rasa Yoforia yang surprisingly semua
enak. Enggak melebih-lebihkan lho ini. Awalnya saya takut sama yang varian
peach, eh ternyata nggak masalah tuh. Kalau rasa yang lain nggak usah ditanya
lagi, enak bangeet. Apalagi ada yang rasa kopi yang terbuat dari ekstrak kopi
asli (espresso) dari perpaduan biji kopi Arabica dan biji kopi Robusta asli.
Seger dan bikin melek.
Dietary Fiber pada Yoforia berasal dari buah
jeruk dan bermanfaat untuk membantu menurunkan berat badan. Sebenarnya harapan
saya minum Yoforia tiap hari selain untuk untuk melancarkan pencernaan supaya
perut nggak buncit juga untuk nambah kebutuhan produk turunan susu yang
mengandung kalsium juga. Kalau berat turun karena pencernaan sehat itu bonus. Perut buncit saya hilang di hari ke-tiga rutin minum Yoforia. Lancar ke belakang, hehe.
Rasa buah segar Yoforia Yogurt drink ternyata berasal
dari puree buah asli, gula alami, dan pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan. Emang
sih natural banget rasanya. Tiap tegukan bener-bener saya rasakan, nggak ada
pait atau kemanisan, pas semua proporsinya. Yoforia menggunakan live probiotics
khusus sehingga rasa yang dihasilkan tidak terlalu asam dan lebih creamy. Teksturnya lembut, mendukung diet makan sehat
busui banget deh.
Selain diminum langsung, saya suka menyiramkan
Yoforia ke buah potong yang jadi camilan siang saya. Busui harus sehat dong
ngemilnya, ya kan? Setelah ditambah Yoforia, kesegaran buah potongnya jadi makin
berasa. Saya pakainya yang Yoforia Authentique kalau untuk disiram ke buah
gini. Teman-teman juga bisa menjadikan Yoforia untuk toping sarapan sehat
seperti overnight oat atau sereal. Tapi jangan dimasak ya.
Pilihan rasa Yoforia lumayan banyak nih, ada 6.
Selain Authentique, ada rasa coffee cream, blueberry good, peach delight,
soursop bliss, dan berry bliss. Saya nggak bisa memutuskan mana #YoforiaID favorit saya karena semuanya saya suka. Kalau
teman-teman penasaran bisa langsung kepoin sendiri aja di website Yoforia www.yoforia.id ya. Hati-hati, sekali coba bisa
bikin langsung suka. Selamat mencoba ya! :D
Thanks for sharing, semoga sukses terus..
ReplyDeleteWah nampaknya lezat banget mba Nia, dituang ke potongan buah, yogurtnya..jadi pengen coba juga deh..sepertinya rasanya beda dari yang biasa kuminum..
ReplyDeleteSetuju banget mba, untuk menjaga kesehatan ibu menyusui salah satunya adalah menjaga asupan makanan. Ketika lihat yoforia ini ditambah dengan buah segar bisa jadi ASI booster juga biar asinya tambah banyak.. Btw, selamat hari menyusui ya mba
ReplyDeleteselamat lanjut mengasihi mbak. kayaknya saya nggak pernah post tentang perjuangan kasih ASI. padahal sekaranh masa2 itu uda lewat hahaha. btw, pengin euy coba yoforia
ReplyDeleteAsyik banget meja kerjanya mbak.
ReplyDeleteSaya juga suka minum yoghurt, apalagi yang rasa anggur. Biasanya saya minum langsung, belum pernah dicampur sama buah
Probiotik yang bagus memang pasti bisa meningkatkan mood dan mengurangi depresi, karena sistem pencernaan jadi sehat
ReplyDeleteSaya termasuk salah satu penggemar yoghurt karena banyak manfaatnya buat tubuh. Yoforia ini kayaknya baru ya, kok perasaan belun pernah lihat di SPM.. atau saya yg kurang jeli, hehe. Kalo kapan2 nemu mau nyobain ahh
ReplyDeleteAku suka banget yogurt dan Yoforia ini dalah satu yogurt kesukaanku. Pertama kali nyobain dulu yang rasa coffee sekarang udah nyobain semuanya hehe enak banget memang.
ReplyDeleteYogurtnya kayaknya enak nih, apalagi juga bisa bantu jaga kesehatan, varian rasanya juga banyak dan praktis bisa langsung di minum dan ngak repot. Pastinya juga aman di konsumsi anak-anak nih soalnya anakku suka banget Yogurt.
ReplyDeleteaku juga masih semangat menyusui mba Nia, alhamdulilah sekarang sih pumping sekali aja ga seperti dulu sampe 3kali :D
ReplyDeleteaku juga olahraganya jalan dari parkiran, naik tangga gitu terus sampe langsing hahaha
memang menjadi busui itu sangat menantang ya mba..apalagi jika ada pekerjaan kantor. Yang [enting niat dan upayakan untuk mendapat nutrisi terbaik juga
ReplyDeleteaku minum ini Mba, pas beberapa waktu lalu ada promo beli satu gratis satu aku borong hahaha, anak dan suami juga suka sih, suami apalagi suka banget yang sirsak
ReplyDeleteAku juga lagi suka makan buah dikasih yogurt gitu,,,, duh sehat-sehat busui
ReplyDeleteMakanan dan minuman nih yang paling sering jadi gangguan waktu aku menyusui. Dan suka panik banget. Soalnya sering ngaruh ke Asi. Jadinya kudu dijaga banget. Btw, penasaran deh dengan Yogurtnya. Enak kayaknya :D
ReplyDeleteSering lihatbdi indomaret tapi belum pernah coba. Kayanya emang lezat ya, mba. Jadi penasaran sama rasanya.
ReplyDelete