Pages

Monday, 25 February 2019

Kurikulum Cha-Ching, Cara Belajar Finansial yang Asik untuk Anak-Anak

Assalamualaikum. Salam Sejahtera! Teman-teman udah ada yang tau Cha-Ching? Mungkin yang sudah punya anak usia Sekolah Dasar kelas 3 sudah pernah dengar atau tahu tentang Cha-Ching ini. Tapi Cha-Ching bukan panggilan Encang Encing ala Betawi lho ya, hihi. Ini pendidikan terstruktur yang mulai diperkenalkan di Sekolah Dasar terutama kelas 3 SD di Jakarta. Isinya tentang mengenal hal-hal terkait finansial seperti mengenal uang, dari mana datangnya uang, dan bagaimana mendapatkan uang serta bagaimana menngambil keputusan keuangan terkait keperluan pribadi.
Tujuan kurikulum Cha-Ching adalah edukasi untuk meningkatkan literasi finansial khususnya bagi anak-anak. Literasi finansial di Indonesia masih sangat rendah lho. Berdasarkan penelitian, literasi keuangan di Indonesia untuk orang dewasa masih di bawah 30%. Makanya kurikulum ini cocok sekali diterapkan di Indonesia. 
Dengan 4 konsep dasar  earn-save-spend-donate, Ibu Nini Sumohandoyo, Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia menyampaikan  pada saat conferensi pers bahwa penerapan kurikulum Cha-Ching bukan yang terlalu berat sampai anak-anak harus membuat laporan keuangan ya. Intinya mengajarkan tentang urutan hal mendasar tadi misalnya setelah mendapat uang kemudian disimpan dulu, bukan langsung dikonsumsi. Nah lebih baik lagi sisihkan untuk donate juga. Pembelajarannya melalui media yang mengasyikkan yakni video hasil kerjasama Prudence Foundation dan Cartoon Network.
Pembukaan acaranya dengan tarian Betawi :D
Jadi, Cha-Ching Curriculum merupakan program Community Investement dari Prudential Indonesia yang sudah sukses dikembangkan dan diimplementasikan oleh Prudence Foundation. Marc FancyExecutive Director Prudence Foundation menyampaikan bahwa Cha-Ching curriculum pertama kali dikembangkan di Hongkong, di mana pusat Prudence Foundation berada. Kala itu tahun 2008 terjadi krisis keuangan Asia yang terasa sekali dampaknya pada consumer products. Prudence Foundation meneliti salah satu penyebabnya karena orang-orang belum teredukasi tentang finansial sehingga dalam mengambil keputusan keuangannya belum mengutamakan investasi. 

Tentu saja investasi bukan hanya menabung ya. Lalu muncullah ide untuk berbuat sesuatu untuk komunitas. Terutama untuk memberikan edukasi finansial hingga akhirnya ditujukan pada anak-anak usia 7-12 tahun karena berdasarkan salah satu penelitian di Cambridge University, pada usia tersebut karakter anak-anak masih bisa diarahkan. Seteah usia tersebut, karakter anak sudah cenderung melekat. Makanya diterapkannya di Jakarta ditargetkan untuk siswa Sekolah Dasar kelas 3 dulu untuk di Indonesia. 
Di antara Bapak Ibu Guru :)
Tanggal 20 Februari 2019 lalu saya sempat ikut hadir dalam launching kurikulum Cha-Ching untuk Bapak/Ibu Guru di Jakarta Selatan. Ternyata Cha-Ching ini sudah dikenal di banyak negara di kawasan Asia Pasifik. Jadi nggak cuma di Indonesia, di Filipina dan Thailand juga sudah. Nah trainernya para guru kemarin tuh sampai mencontohkan untuk mencatat pengeluaran meskipun misalnya hanya jajan cilung. Pencatatan ini supaya anak-anak jadi terbisa mengetahui pengeluarannnya sehingga nantinya diharapkan mengerti kira-kira berapa uang sakunya dan berapa yang mereka pakai untuk jajan.

Materi pembelajaranya melalui video musik perjalanan band Cha-Ching yang masing-masing hanya berdurasi 3 menit sangat menarik dan memudahkan para pengajar serta orang tua sebagai pendamping untuk mengenalkan berbagai hal mendasar seperti jangan membuang-buang uang dan bagaimana berwirausaha.

Para siswa akan mendapatkan modul menarik yang interaktif dan bisa dibawa pulang sehingga orang tua dapat ikut belajar dan juga mendampingi anaknya untuk menambah literasi keuangan. Harapannya agar anak Indonesia lebih cerdas dalam mengambil keputusan finansial di masa mendatang sehingga tidak tertipu investasi bodong tapi malah enggan investasi yang aman dan dijamin Otoritas Jasa Keuangan.
Penerapan Kurikulum Cha-Ching di Indonesia sebenarnya sudah dimulai di Sidoarjo sejak tahun 2017. Hingga kini, kurikulum Cha-Ching telah diimplementasikan di 602 sekolah di Sidoarjo dan menjangkau lebih dari 29.000 siswa Sekolah Dasar dan sekitar 969 guru. 

Dari hasil survey pada 1.000 orang tua, 99% menyatakan puas dengan kurikulum Cha-Ching yang diajarkan di sekolah anaknya dan akan merekomendasikan kurikulum Cha-Cing untuk diterapkan juga oleh orang tua yang anaknya bersekolah di sekolah lain. Kurikulum ini juga meningkatkan pemahanan para siswa tentang finansial sebanyak 19%. Kemudian dari Sidoarjo, dibawalah Cha-Ching ke Jakarta dan tahun ini diharapakan sudah merata di seluruh SD di DKI Jakarta. Ada yang anaknya sudah dapat kurikulum ini Buibu PakBapak?

Pada tahun 2018, Kurikulum Cha-Ching telah diperkenalkan di 221 sekolah di Jakarta dengan capaian 14.062 murid dan 466 guru. Hingga tahun 2020 mendatang, Cha-Ching ditargetkan dapat menjangkau 92.000 siswa di 1.546 sekolah di Jakarta. 

Kenapa ya penerapan kurikulum Cha-Ching di sekolah melalui guru, bukan dari rumah aja? Ini karena anak-anak lebih mendengarkan apa yang dikatakan gurunya. Iya nggak sih Buibu Pak Bapak? Hehe. Sesuai namanya, guru itu digugu lan ditiru artinya dipegang perkataannya dan ditiru tindakannya. Makanya Prudence Foundation melalui Prudential Indonesia dan Prestasi Junior Indonesia menggandeng Kementerian Pendidikan dan Dinas Pendidikan daerah untuk mengimplementasikan Cha-Ching ke dalam kurikulum sebagai wujud inklusi literasi finansial. Hal ini menjadikan Cha-Ching sebagai simbiosis mutualisme untuk semua stakeholdernya.

Saya udah lihat beberapa videonya dan emang mudah dimengerti. Durasinya yang tidak terlalu pendek tentu sangat membantu anak-anak agar fokus pada materi yang disampaikan. Saya juga udah buka-buka modulnya, seru deh bisa belajar dengan cara menyenangkan sambil main dan nontn video.
Press Conference yang seruu
Nah di acara Rabu lalu ini, saya dapat banyak hal baru dari jajaran Prudence Foundation, Prudential Indonesia, Prestasi Junior Indonesia, dan tentu saja praktisi dari Kemendikbud. Seiring dengan persaingan global, tentu generasi mendatang harus dibekali literasi keuangan yang baik agar ekonomi negara kita sustain dengan dukungan konsumsi domestik yang tepat. Rasanya sedikit lega bahwa materi di sekolah anak-anak Indonesia sudah mengikuti kondisi terkini dan mudah diaplikasikan dalam kesehariannya.

Kalau mau tahu lebih lanjut tentang Cha-Ching Curriculum dan acara yang saya hadiri, semua lengkap dibahas pada laman Prudential sebagai berikut, silakan mampir Prudential Indonesia Lanjutkan Implementasi Kurikulum Cha-Ching di Jakarta. Dan untuk teman-teman yang mau menonton video band Cha-Ching yang dijadikan materi pembelajaran bisa menuju laman berikut https://chaching.cartoonnetworkasia.com/en/?cc=id atau bisa juga langsung ke akun youtube Cha-Ching Videos yang sudah tersedia juga dalam versi Bahasa Indonesia. 
Modul Cha-Ching
Gimana Pak, Bu? Tertarik dengan kurikulum Cha-Ching ini? Lumayan dimudahkan ya ngajarin konsep uang ke anak-anak. Yuk kita belajar bareng supaya anak-anak kita nantinya "financially smart" sehingga keberlangsungan ekonomi rumah tangga sampai ke negara di masa depan semakin sejahtera, amiin.
Bersama Ibu Nini Sumohandoyo (Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia) kece banget ya beliau. Pantes nggak aku mingle sama Buibu lainnya? :p
Post blog saya lainnya tentang literasi keuangan bisa dibaca dalam FINANCE. Salam :)

65 comments:

  1. Kereeeen banget programnya. Kalau anak diajarkan literasi keuangan sejak dini, diharapkan anak bakal lebih menghargai uang, ya. Noted, nih buat aku terapin saat usia anak udah pas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba semoga perekonomian Indonesia makin baik di masa yang akan datang karena anak-anaknya sudah lebih tahu tentang gimana mengambil keputusan finansial :D

      Delete
  2. Alhamdulillah ada program baru dari pru ya ini Mba Nia buat anak-anak
    keren! Mengajarkan anak sejak dini soal literasi keuangan ya. Dan apalagi menyisihkan untuk donasi. Layak didukung nih, semoga sampai ke daerah juga nih sosialisasinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba, semoga nyebar ke luar Jakarta selain Sidoarjo ya :)

      Delete
  3. mau dong belajar keuangan dengan kurikulum cha-ching..buat anakku karena dia masih belum ngerti konsep uang

    ReplyDelete
  4. Keren banget ini kurikulum, mesti ikutan belajar. Soalnya, ngenalin anak literasi keuangan sejak dini kayaknya perlu banget ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mak, aku juga merasa beruntung ada cha-ching ini jadi nggak susah lagi jelasin finansial dasar untuk anak :D

      Delete
  5. Wah ini sejalan banget dengan rencanaku pada anak-anak Mbak. Untuk saat ini belum bisa karena anak baru 2 tahun. Taunya tiap mata melek maka jajaaan aja yang dituju. Warung jajannya lima langkah depan rumah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku lagi was-was juga nih Mba sekarang anakku masih bayi, nanti minta jajan mulu juga nggak ya, hihi. Mungkin bisa diajak ngobrol tentang darimana datangnya uang kali ya Mba, cara jealsinnya bisa ngikutin video band chaching di youtube tuh kebetulan ada materi asalnya uang :)

      Delete
  6. Wah seru banget, salut dengan Prudential yang mengeluarkan banyak sekali inovasinya, salah satunya dengan adanya media animasi dalam bentuk video ChaChing nih. Semoga anak-anak kita makin aware dengan uang y

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba, awareness tentang pengambilan keputusan terkait keuangan semoga membaik ya setelah pada belajar melalui video perjalanan band Cha-Ching :)

      Delete
  7. dulu semasa sekolah, kita gak tau apa2 soal keuangan selain nabung di bu guru. sekarang udah ada ChaChing yg malah bantu isi kurikulum biar anak sekarang melek ekonomi. ah masa emang udah banyak berubah jadi lebih baik yaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ya Mba sekarang bisa belajar selain nabung juga bisa tahu dari mana uang bisa dimiliki seseorang dan bahkan diajari prioritas spending uangnya, hehe. Sama banget dulu ada yang latihan nabung di Bu Guru :D

      Delete
  8. Nama kurikulumnya lucu :D keren ya idenya, membantu para pendidik khususnya orangtua krn ada kurikulum yg di kemas dengan cara menyenangkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba Mir, enak nih kalau bingung jelasin tentang fungsi uang, dari mana datangnya dan gimana kita dapat uang bisa belajar dari video chaching dulu biar asik dan simple jelasinnya ke anak :D

      Delete
  9. Programnya bagus ya Mbak, memperkenalkan konsep keuangan kepada anak-anak sejak dini. Dan cara belajarnya juga asik. Belajar sambil bermain gak berasa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul Mba, belaajr keuangan dengan cara menyenangkan sejak dini jadi seru dan semoga nggak terjebak investasi bodong ya nanti pas udah gede :)

      Delete
  10. Earn-Save-Spend-Donate.Tapi sepertinya di Islam lebih baik Earn-Donate-Save-Spend..Karena dihitung zakatnya dulu di awal..
    Salut dnegan kurikulum Cha-Ching ini karena akan mengajari anak melek finansial sejak dini :)

    ReplyDelete
  11. Oh, kurikulumnya utk kelas 3 ya... Bagus banget ih, bisa membuat anak belajar keuangan sejak dini dengan cara yg asyik... Mudah2an thn dpn bisa menjangkau bandung jg hehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga ya Mba, biar anaknya ikut seru-seruan belajar keuangan dengan cara menyenangkan via kurikulum ChaCHing :D

      Delete
  12. Literasi keuangan sejak dini dg cara yg fun bakalan lbh nempel ya ketimbang diajari dg metode klasikal gt yaa
    Keren nih terobosan nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju Mbaa :D, iya kece ya kurikulum Chaching ini :)

      Delete
  13. Literasi keuangan sejak dini dg cara yg fun bakalan lbh nempel ya ketimbang diajari dg metode klasikal gt yaa
    Keren nih terobosan nya

    ReplyDelete
  14. Bagus sekali ya mbak metode chaching ini bisa membuat anak-anak jadi melek keuangan dan mandiri juga untuk mengenal dan mengatur keuangannya

    ReplyDelete
  15. Bener banget nih, anak-anak memang lebih mendengarkan guru ketimbang orangtuanya. Duh, semoga sekolah aanakku dapat kurikulum ini juga. Lumayan banget untuk membekali mereka dengan literasi keuangan dan entrepreneurship.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya manut gitu kalau sama guru yah, haha. Sip <ba semoga dapat kurikulum ChaChing juga ya di sekolah anaknya :)

      Delete
  16. Alhamdulillah sekarang di sekolah udah ada kurikulum ini ya. Dulu seinget aku Pas jaman SD cuma diajarin nabung, nabung, dan nabung. Haha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nabung ke ibu guru ya, sama Mba, hihi. Padahal uangnya tergerus inflasi ya kalau jaman sekarang :(

      Delete
  17. Suk deh dengan programnya Prudential yang selalu inovatif. Kalau skrg mengedukasi anak2 ttg pentingnya Literasi finansial akn sngt membantu kedua org tua khususnya menabung yH

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya inovatif sekali ya Mak. Ini lebih ke spending money ke arah yang benar. Nggak cuma menabung karena menabung tergerus inflasi ya Mak, hihi

      Delete
  18. Jadi ini ada di youtube channel ya? Pas banget mau ngajarin si Kaka konsep keuangan nih. Biar ngga kaya ibunya jebol terus pertahanannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada Kak Des, cus langsung ceki youtubenya kasih kakak Naema :p

      Delete
  19. Seandainya seluruh sekolah di Indonesia udah dikenalkan dengan kurikulum Cha-Ching ini, tentunya tingkat melek keuangan anak-anak sudah makin baik ya. Mereka jadi tau gimana cari uang dan bagaimana mengelolanya. Jadi mengerti bagaimana sulitnya orang tua mencari nafkah dan membelanjakan sesuai kemampuan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha kalimat terakhir betul sekali Mak. Dengan tahu dari mana uang berasal, anak-anak diharapkan mulai ngeh kalau pengeluaran mereka perlu diperhitungkan dan ada prioritas tingkat kepentingan yang perlu mereka sadari ya :)

      Delete
  20. Aku sampai hapal lagunya, suka ada iklannya di Nick klo ga salah. Anakku pun jadi tau juga, ttg saving dr iklan ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah kece Mba, ternyata ada di Nick ya. Lumayan nih jadi membrainwaswh tentang saving ke anak pas nonton tv ya :D

      Delete
  21. Semiga kurikulum cha-ching bisa diterapakan di seluruh sekolah di Indonesia ya, mba. Bagus ini kurikulumnya.

    ReplyDelete
  22. Langsung browsing Cha ching apakah kurikulumnya juga dimasukkan di SD di Surabaya, ternyata baru Jakarta ya? semoga segera ada :)

    ReplyDelete
  23. Semoga semakin banyak sekolah yang bisa menerapkan kurikulum Cha Ching. Sehingga semakin banyak anak yang cerdas finansial.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin semoga anak-anak indonesia melek finansial jadi nggak ada lagi investasi bodong di Indonesia ya Mba :)

      Delete
  24. Ini sungguh keren. Rencana mau menerapkan ini kepada anak anak kalo sudah faham nanti. Makasih sharingnya Mak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 Mak, bisa ditonton dulu vdieonya biar terasa mudah memahaminya :)

      Delete
  25. Semoga di sekolah anakku juga ada kurikulum cha ching ini, biar makin pinter mengelola keuangan sejak dini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin, semoga segera menyebar ya Mak kurikulum ChaCHing ini :D

      Delete
  26. Menarik nih kurikulumnya.. .tapi sepertinya di sekolah anakku belum dapet. .. semoga dapet deh dalam waktu dekat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mak untuk jakarta semoga segera dapat ya :)

      Delete
  27. Haha iya ada anak2 yang begitu, lebih mendengar apa kata guru ketimbang ortu. Makanya diajarkan ke sekolah2 dulu ya mbak. Tapi mungkin jg suatu hari diajarkan ke lingkup ortu atau ibu2 di lingkungan masyarakat jg :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya Mak kalau udah selesai di Sekolah nanti bisa ke ortu atau lingkungan :D

      Delete
  28. Kurikulumnya sudah dilakukan y mba Nia sejak 2017 di Sidoarjo mantul deh semoga bisa juga nih di Cimahi berlaku :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba, semoga ke Jawa Barat segera ya kurikulum ChaChingnya :)

      Delete
  29. bagus banget ya programnya, kadang anak-anak memang lebih bisa menerima info dari tokoh favorit mereka ya mba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul Mba, dari panutannya. Saya dulu juga gitu :D

      Delete
  30. Jadi intinya, anak-anak dipahamkan apa itu uang, dari mana dan untuk apa.
    Semacam pengendalian diri juga yaa, kak...memilih antara keinginan atau kebutuhan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mak, sudah terangkum lengkap oleh Mak Lendy, ntaps :D

      Delete
  31. Wah aku baru tau ni ada kutikulum cha ching. Lucu ya namanya eye catching banget. Makin melongo pas tau kalau sosialisasi awalnya dr sidoarjo wow bgttt

    Aku infoin ke sabrina ah daripada nonton ria ricis mending nonton chaching hehhehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yo i, nonton ChaChing aja Shab, kece bandnya kok :D

      Delete
  32. Keren yaaa.. Aku baru tau nih sama kurikulum Cha Ching ini.. Bisa dibilang inovasi buat metode pendidikan anak yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba Inka, bisa dijadiin referensi buat ngejelasin finansial ke anak :)

      Delete
  33. Bagus ya bukan cuma ortu yg mesti melek financial tapi juga pendidikan finansial untuk anak sedari dini. Agar menjadi manusia yang disiplin mengelola keuangannya, giat bekerja mencari rezeki juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba Witha, aku suka kurikulum ChaCHing ini karena benci banget sama investasi bodong yang sudah menipu orang banyak. Nah dengan melek finansial diharapkan anak2 ini bisa lebih bijak spending moneynya temasuk dalam berinvestasi :D

      Delete
  34. lucu ya namanya kurikulum cha ching, secara ini dibaca jadi cacing sih. tapi emang susah susah gampang sih mengajarkan finansial pada anak-anak itu karna pada dasarnya mereka pinginnya belanja mainan..heheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi coba dikasih video band ChaChing yang sedang membahas dari mana asalnya uang Mak :D

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar.
Love, Nia :)