Tulisan ini saya buat dalam rangka partisipasi G30HM edisi Juni. Ganting merupakan surganya durian di Padang, sepanjang jalan di sekitarnya banyak tenda-tenda yang menyediakan tikar ala orang piknik untuk menikmati durian. Di Padang tidak pernah tidak musim durian. Durian akan selalu ada sepanjang tahun, dipasok dari daerah-daerah sekitar seperti Bukittingi, Painan atau Sijunjung.
Saat ini musim durian sedang mulai, jadi kami excited mau ritual menyerbu durian. Rupanya yang sedang menguasai pasar adalah durian Painan. Teman saya Adib yang pernah dinas di sana kami biarkan sendirian menawar dan memilih durian dengan Bapak-Bapak penjual. Kami leha-leha di tikar seperti sedang piknik.
Ada yang khas dari menikmati durian di Padang, yaitu durennnya dimakan dengan ketan. Saya baru tahu ketika tinggal di Padang. Namun saya belum pernah mencoba sendiri. Saat itu Adib pesan 2 piring kecil ketan dan kelihatannya dia sangat lahap dan menikmatinya. Saya jadi tergiur untuk mencobanya. Beberapa suap ketan dan durian berhasil mulus masuk ke mulut saya. Ternyata enak juga. Tidak seaneh yang saya bayangkan.
Bagi yang perutnya tidak kuat panas dari durian, disarankan menyantap durian dengan ketan. Bagi saya yang selalu habis banyak setiap makan durian, maka saya hanya makan ketan beberapa suap saja supaya saya bisa menghabiskan banyak durian.
Bagi yang perutnya tidak kuat panas dari durian, disarankan menyantap durian dengan ketan. Bagi saya yang selalu habis banyak setiap makan durian, maka saya hanya makan ketan beberapa suap saja supaya saya bisa menghabiskan banyak durian.
Inilah "sebagian" hasil keganasan kami. Ketannya yang di piring yang putih, warnanya sama dengan beras merah.
Orang yang bisa melahap banyak durian kadang siebut juga hantu durian. Ternyata hantu durian diantara kami adalah saya dan Adib. Eh mungkin saya yang terbanyak, soalnya Ahdib pakai ketan. Teman lain mencuci tangan terlalu cepat, jadi kami berdua yang menghabiskan durian yang masih sangat banyak sampai puas.
Ritual ditutup oleh Adib dengan minum air putih yang dituang ke kulit durian dan diminum lagsung dari situ. Kepercayaannya sih biar ga mabok duren, biar perut ga panas, tapi saya tidak melaksanakan ritual itu karena sepertinya banyak kuman dari kulit duriannya.
Ritual ditutup oleh Adib dengan minum air putih yang dituang ke kulit durian dan diminum lagsung dari situ. Kepercayaannya sih biar ga mabok duren, biar perut ga panas, tapi saya tidak melaksanakan ritual itu karena sepertinya banyak kuman dari kulit duriannya.
Yeah thats my wonderful weekend with my lovely friends, hope next weekend will be more fun :D
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar.
Love, Nia :)