Pages

Wednesday, 14 December 2011

Tabuik 2011 di Pariaman

Tabuik merupakan salah satu upacara adat di Sumatera Barat. Dilaksanakan setiap 10 Muharam hanya di Kabupaten Padang Pariaman. Pada Tahun ini 10 Muharam jatuh pada 11 Desember 2011, alhamdulillah tepat di hari minggu, jadi saya bisa nonton nih. Udah lama pengen nonton upacara adat tahunan yang seperti ini.

Kami berangkat dari Padang berlima dengan mobil pribaddi tanpa ada satupun yang tahu pasti lokasi tabuik ini, Di perjalanan saya pun sibuk mengontak teman yang rumahnya Pariaman namun dia tidak tinggal di Sumatera Barat lagi. Ternyata Tabuik selalu diselenggarakan di Pantai Gondariah, Pariaman :D

Orang Minang biasa menyebut Pariaman dengan Piaman, lokasi acara tabuik ada di sekitar Pantai Gondariah. Karena saya perantau di sini, saya hanya tau cara mencapai tempat ini dengan transportasi umum kereta api, kita bisa berangkat dari stasiun kereta api Sawahan atau Stasiun Tabing di Padang. Turun di Stasiun Pariaman kita bisa langsung jalan kaki hanya sekitar 100 meter dan sampailah di pantai Gondariah, pantai yang cantik dengan air lautnya yang masih lumayan terjaga kebersihannya. 

Ada pulau kecil terlihat dari pinggir pantai Gondariah ini, pulau-pulau kecil itu mempermanis pemandangan dari pinggir pantai. Pohon pinus yang tumbuh tinggi di sisi kanan kiri jalan pun membuat suasana pantai yang panas menjadi lebih sejuk. Jangan kawatir kelaparan, banyak penjual gorengan, es dan berbagai masakan khas minang disepanjang pinggir pantai.

Wah sepertinya tulisan saya sedikit melenceng fokus karena keindahan pantai Gondariah. Mari kembali ke tabuik. Saya sedikit kesulitan untuk menemukan arti kata tabuik, banyak orang minang di sekitar saya yang saya tanyai mengenai artinya, tetapi mereka juga tidak tau apa arti dari kata tabuik. 

Setelah saya googling tentang "tabuik", hasil yang menurut saya cukup terpercaya adalah penelusuran dari wikipedia. Berikut ulasan dari beberapa page wikipedia yang saya baca :)

Di situ diceritakan bahwa tabuik merupakan perayaan lokal dalam rangka memperingati "asyura". Asyura lebih dikenal Muharam dalam bahasa Indonesia. Tabuik dilaksanakan untuk memperingati meninggalnya Imam Husein, cucu Nabi Muhammad SAW.

Tabuik merupakan istilah untuk usungan jenazah yang dibawa selama prosesi upacara tersebut. Awalnya upacara ini merupakan upacara penganut islam Syi'ah, namun masyarakat Pariaman sendiri kebanyakan penganut islam Sunni.

Dilaksanakannya tabuik pada 10 Muharam dipercaya sebagai peringatan Puncak Pertempuran Karbala yang terjadi pada 10 Muharaam tahun ke-61 di Kota Karbala, Irak. Pertempuran ini terjadi antara pembela cucu Nabi Muhammad SAW, Husain Bin Ali atau yang kadang kita kenal dengan sebutan Imam Husein, yang terdiri dari wanita, anak-anak dan kerabat dekat dengan total sekitar 147 orang dengan pasukan bersenjata Yazid I yang dipimpin oleh Umar bin Saad dengan jumlah pasukan 4000-10000 orang. Pertempuran ini akibat dari Muawiyah yang melanggar janjinya kepada Imam Husein. -CMIIW-

Tabuik dilaksanakan sejak pagi hari dari pukul 04.00-06.00 dengan acara Tabuik Naiak Pangkek, Kemudian pukul 09.00-18.00 Acara Hoyak Tabuik, dilanjutkan pukul 15.00-17.00 Seremonial Peresmian Tabuik dan ditutup pada pukul 18.00 Tabuik dibuang ka lauik yaitu Pantai Gondariah.

Karena sedang dalam proses pindah rumah, saya berangkat ke Pariaman pukul 09.00 dan sampai di sana sekitar pukul 11.00 karena kami mampir dulu ke KP2KP Pariaman untuk istirahat dan menanyankan lokasi parkir terdekat dengan tempat acara Tabuik.

Saat itu tabuik dipajang di pasar. Pasar ada di depan stasiun Pariaman, sedangkan Pantai Gondariah ada di belakang stasiun. Ada dua tabuik yang saya rasa salah satunya melambangkan wanita dan satu lagi melambangkan pria, karena kepala tabuik yang menyerupai buroq itu salah satunya memakai jilbab dan yang lain lagi berambut gondrong. Masing-masing tabuik dikelilingi oleh penabuh gendang yang namanya tassa dan doll, kedua gendang ini sering dikaitkan bahwa kemungkinan upacara tabuik ini dibawa oleh Pasukan Tamil India yang dibawa oleh Inggris dan kemudian bermukim di situ.
Kepala Buroq Dipakaikan Jilbab
Ada satu cerita lagi nih kenapa Buroq dipakai dalam upacara adat ini. Ada yang bilang karena Buroq dipakai Rasulullah untuk Isra'Mi'raj makanya dijadikan simbol dalam upacara adat ini. Sepertinya terdapat akulturasi berbagai budaya yang disesuaikan dengan kearifan lokal ya dari satu event ini. Luar biasa.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar.
Love, Nia :)